Etnosentrisme adalah salah satu paham yang banyak berkembang di masyarakat. Lantas apa itu Etnosentrisme? Apa saja contoh dan dampaknya?
Paham etnosentrisme biasanya berkaitan dengan kebudayaan. Contoh implementasi etnosentrisme ini bisa digambarkan dalam peristiwa genosida yang terjadi di Jerman.
Nah, agar lebih memahami tentang etnosentrisme, berikut detikSulsel telah merangkum penjelasan tentang pengertian, dampak hingga contoh etnosentrisme. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Etnosentrisme
Dikutip dari Oxford Bibliographies, etnosentrisme adalah kecenderungan melihat dunia hanya melalui sudut pandang kelompoknya sendiri. Etnosentrisme juga biasanya disertai dengan sikap serta pandangan meremehkan masyarakat lain.
Pengertian lainnya, etnosentrisme adalah sikap suatu kelompok yang merasa dirinya paling baik, paling benar, dan paling hebat dibandingkan kelompok masyarakat lain. Dengan begitu, mereka menjadikan nilai dan norma yang dimiliki sebagai dasar untuk menilai kelompok masyarakat lain.
Adapun William Graham Sumner, ilmuwan sosial Amerika Serikat yang pertama kali menggunakan istilah etnosentrisme pada 1906. Menurutnya, etnosentrisme adalah pandangan terhadap sesuatu di mana kelompok sendiri sebagai pusat dari segala sesuatu dan semua yang lain diukur dan dipandang dengan rujukan kelompoknya.
Beberapa faktor penyebab yang memengaruhi munculnya etnosentrisme adalah tipe kepribadian, derajat identifikasi etnik, dan ketergantungan. Biasanya, semakin tinggi derajat identifikasi etnik, semakin tinggi juga derajat etnosentrisme yang dimiliki.
Dampak Etnosentrisme
Melansir Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Sosiologi oleh Kemdikbud, etnosentrisme tidak selalu memiliki nilai negatif. Dalam hal tertentu, etnosentrisme juga memiliki nilai positif.
Dampak positif dari etnosentrisme, sebagai berikut:
- Mendorong dan menguatkan kelompok yang sama karena kesamaan latar belakang sejarah yang sama
- Menjaga keaslian dan keutuhan budaya sendiri
- Meningkatkan semangat cinta atas budaya sendiri
- Memperkuat persatuan dan kesatuan suatu kelompok
Sementara itu, dampak negatif etnosentrisme antara lain:
- Menghambat hubungan antarsuku bangsa, proses asimilasi, dan integrasi sosial.
- Menimbulkan konflik dalam masyarakat, baik antarindividu atau antarkelompok.
- Menimbulkan diskriminasi pada bidang tertentu.
- Berpotensi memunculkan aliran politik tertentu.
Cara Mengatasi Etnosentrisme
Dalam Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Antropologi oleh Kemdikbud, disebutkan bahwa etnosentrisme merupakan salah satu penyebab terjadinya konflik sosial budaya di Indonesia. Oleh karenanya, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah sosial budaya, yakni:
- Menghidupkan kembali kearifan lokal masyarakat
- Menanamkan multikulturalisme
- Menyaring kebudayaan yang masuk ke Indonesia sesuai dengan Pancasila
- Menanamkan jiwa nasionalisme
- Mengurangi fanatisme yang berlebihan
- Bersikap toleransi
- Menumbuhkan empati
- Menumbuhkan sikap inklusif
Contoh Etnosentrisme
Dari situs Study, contoh etnosentrisme adalah perbedaan budaya Amerika dengan kultur lainnya ketika berbicara. Budaya Amerika mengharuskan seseorang untuk menatap orang lain ketika berbicara. Namun, dalam budaya non-Amerika, hal ini tidak diperbolehkan.
Contoh etnosentrisme lainnya, yakni ketika orang Amerika memercayai bahwa negaranya jauh lebih kuat dan berkuasa ketimbang negara lain. Selain itu, contoh etnosentrisme lainnya, yaitu kelompok Nazi di Jerman yang menganggap ras Arya adalah ras paling unggul sehingga menimbulkan peristiwa genosida.
Konflik etnis yang terjadi di Kalimantan juga merupakan salah satu konflik yang ditimbulkan akibat etnosentrisme. Peristiwa kolonialisme dan imperialisme, ada kepercayaan luas bahwa penduduk asli lebih rendah atau bahkan tidak cerdas.
Nah, itulah penjelasan tentang pengertian, dampak hingga contoh etnosentrisme. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/edr)