Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyindir Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang membela Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal pernyataan politisasi agama. GP Ansor disebut membela Yaqut sebagai ketua umum.
"Urusannya dia (GP Ansor). Kan pasti dia bela bosnya (Yaqut), kan. Tapi kan urusan PKB ini panjang. Urusan politik ini bukan soal hari ini (saja)," ujar Ketua PKB Sulsel Azhar Arsyad kepada detikSulsel, Selasa (3/10/2023).
Azhar menilai GP Ansor pasang badan membela Menag Yaqut yang kini terancam didisiplinkan oleh PKB. Dia mengaku memahami sikap GP Ansor terhadap Yaqut usai berpolemik dengan PKB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga ini mantan ketua Ansor Sulsel. Ya namanya anak buah, mengabdi sama bosnya kan. Mungkin hidupnya juga dari situ. Jadi wajarlah dia jaga (bela)," tuturnya.
Hanya saja menurut Azhar, pernyataan Yaqut soal sosok capres yang memiliki rekam jejak politisasi agama dapat merugikan PKB. Selain itu, dia menilai persoalan ini tidak hanya melibat PKB dan GP Ansor saja.
"Tapi ini kan juga muruah partai yang harus ditegakkan. Ini urusan bangsa, bukan (hanya) urusan Ansor. Kalau dia (Yaqut) begitu terus, kan merugikan PKB. Karena dia kader PKB," sebutnya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Sulsel ini mengusulkan agar Yaqut hengkang dari PKB jika menolak untuk didisiplinkan. Sehingga secara bebas Yaqut dapat mewakili dirinya dan GP Ansor secara independen.
"Kalau tidak mau disiplin, keluar saja. Kan selesai. Supaya bisa dia bisa mewaliki dirinya, mewakili Ansor. Tidak lagi mewakili PKB," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Azhar menuding Yaqut tendensius soal politisasi agama. Pernyataan Menag Yaqut soal rekam jejak capres politisasi agama disebut tanpa melalui klarifikasi.
"Itu lah yang sangat kita sesalkan. Ucapan-ucapan yang tendensius tanpa klarifikasi. Tanpa tabayyun," ujar Azhar kepada detikSulsel, Selasa (3/10).
Selain itu, dia juga menyatakan setuju terhadap ancaman Waketum PKB Jazilul Fawaid untuk mendisiplinkan Yaqut. Azhar bahkan mengusulkan agar Yaqut dipecat dari kader PKB.
"Saya setuju (dengan pendisiplinan Menag Yaqut). Kalau perlu dipecat aja kalau di PKB. Karena tidak mereprentasikan PKB. Dia adalah menteri dari PKB," tuturnya.
GP Ansor Bela Menag Yaqut
Diketahui, GP Ansor membela Yaqut soal pernyataan politisasi agama. GP Ansor menyebut apa yang dikatakan Yaqut merupakan bentuk pendidikan politik untuk masyarakat.
"Pernyataan Menteri Agama itu normatif, memberikan pendidikan politik kepada warga negara agar memilih calon pemimpin tidak dari penampilan saja tapi juga dari track recordnya, dari jejak rekamnya," kata Wibowo dalam keterangan tertulisnya dilansir detikNews, Minggu (1/10).
"Track record capres dan cawapres sangat penting, terutama rekam jejak dalam penggunaan agama sebagai alat politik. Sebagai Menteri Agama, Gus Men tentu harus menyampaikan hal ini ke publik sebagai pendidikan politik," sambungnya.
Wibowo mengatakan meski Yaqut tidak menyebut nama, pernyataan ini direspons oleh Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Waketum PKB Jazilul Fawaid. Menurutnya, respons kedua pimpinan PKB itu sangat reaktif.
"Soal pendisiplinan, saya kira itu terlalu reaktif dan arogan. Faktanya, Gus Men sama sekali tidak menyebut nama dalam pernyataannya. Sekali lagi, Gus Men hanya menyebut kriteria dan itu wajar bahkan perlu untuk pendidikan politik," tegasnya.
(asm/sar)