Satpol PP dan Damkar Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan armada yang masih minim tersisa 2 unit. Situasi ini membuatnya kerap kewalahan menangani kebakaran hingga dihujat warga lantaran dianggap lambat ke lokasi kejadian.
"Kita sering dihujat kiri-kanan. Tapi saya bilang (ke personel), kalau ada yang pukul atau ada yang lempari, langsung balik kanan," kata Kabid Damkar Jeneponto Lahasan kepada detikSulsel, Senin (2/10/2023).
Lahasan melanjutkan pihak damkar tidak hanya mendapat hujatan dari warga. Mobil damkar hingga personelnya juga sering dilempari batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang dilempari (mobil damkar) orang, dilempar mobil pakai batu. Kadang anggota juga dipukul," jelasnya.
Dia berharap agar warga bisa mengerti kondisi Damkar Jeneponto. Pasalnya pihaknya tidak bisa bergerak dengan dua unit armada tersisa.
"Kita itu hanya sekadar untuk membantu saja. Apalagi ini (lokasi kebakarannya) di lokasi jauh, baru kurangnya armada," ucap Lahasan.
Situasi itu diakui membuatnya kesulitan. Apalagi Jeneponto memiliki wilayah yang luas dan terbagi dalam 12 kecamatan.
"Iya kewalahan. Baru kita tahu kan, Jeneponto wilayahnya itu luas baru armadanya cuma 2 unit," tambahnya.
Lahasan juga tidak bisa memaksakan kinerja personelnya. Pasalnya upah anggota damkar pun masih minim dengan beban kerja yang berat.
"Kalau masalah personel itu, yang selalu saya pikirkan itu upah jasanya ji, supaya bisa dikasih naik. Coba ki pikir, bukan saya anu, dengan honor Rp 500 ribu satu bulan. Itupun kadang dua bulan, tiga bulan baru terima (gaji)," ungkap Lahasan.
Lahasan mengaku Pemkab Jeneponto sudah mengajukan proposal bantuan pengadaan armada ke Pemprov Sulsel. Namun hingga saat ini belum mendapat respons.
"Untuk sementara kita belum minta bantuan. Hanya memang kemarin ke Provinsi. Ada proposal masuk. Ditujukan memang ke Gubernur Provinsi. Proposal pengadaan unit kendaraan," tuturnya.
Menurutnya, damkar Jeneponto idelnya memiliki 12 unit mobil damkar. Di mana tiap 1 unit mem-backup 1 kecamatan.
"Jeneponto dengan luas wilayah 12 kecamatan. Minimal 1 unit per kecamatan. Jadi 12 unit (karena) 12 kecamatan. Apalagi Jeneponto ini daerahnya luas," jelas Lahasan.
Damkar Tambah 1 Armada Tahun Depan
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPRD Jeneponto Arifuddin mengatakan sudah menyetujui usulan anggaran untuk pengadaan satu unit mobil damkar. Anggarannya senilai Rp 500 juta untuk pengadaan tahun depan.
"Itu kami sudah usulkan dan disetujui waktu pembahasan KUA/PPAS APBD Pokok 2024. Kami usulkan 1 armada damkar yang harganya Rp 500 juta. Kemudian usulan anggaran perbaikan anggarannya juga di atas Rp 500 juta yang masuk dalam APBD pokok 2024," ujar Ketua DPRD Jeneponto Arifuddin, Senin (2/10).
Arifuddin menambahkan pihaknya juga meminta Pemkab Jeneponto membangun posko Damkar di setiap kecamatan. Hal ini penting agar saat terjadi kebakaran tidak lagi mengandalkan bantuan dari kabupaten Takalar dan Bantaeng.
"Kami sudah usulkan juga di 11 kecamatan disiapkan 1 mobil Damkar untuk siaga. Untuk sementara kami juga butuh kabupaten tetangga seperti Bantaeng, dan Takalar untuk di backup jika terjadi kebakaran," pungkasnya.
(sar/asm)