Hari Batik Nasional 2023: Sejarah, Makna hingga Sentra Produksinya

Hari Batik Nasional 2023: Sejarah, Makna hingga Sentra Produksinya

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Senin, 02 Okt 2023 13:24 WIB
Ajo menunjukan berbagai motif Batik khas Ciamis di toko tempatnya bekerja.
Ilustrasi (Foto: Dadang Hermansyah)
Makassar -

Batik merupakan warisan budaya masyarakat Indonesia yang telah menjadi kebanggaan bangsa. Hari Batik Nasional pun diperingati setiap tanggal 2 Oktober tiap tahunnya.

Dalam perjalanannya, batik Indonesia menjadi warisan budaya yang diakui oleh dunia. Sehingga, Hari Batik Nasional pun ditetapkan menjadi hari penting yang diperingati setiap tahunnya.

Lantas, apakah detikers sudah tahu tentang seluk-beluk Hari Batik Nasional? Berikut informasi Hari Batik Nasional 2023, mulai dari sejarah hingga sentra batik di Indonesia yang memiliki kekhasannya tersendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Batik Nasional 2023

Mengutip laman Kemdikbud, tanggal 2 Oktober 2009 merupakan tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia. Karena, pada tanggal tersebut batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan oleh UNESCO di Abu Dhabi.

United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan Hari Batik Nasional sebagai warisan budaya tak benda. Hal itu disampaikan pada sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.

ADVERTISEMENT

Selain batik, wayang, keris, noken, dan tari Saman ditetapkan sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Pengakuan dari UNESCO tersebut yang menjadi cikal bakal ditetapkannya Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober.

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapat status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui kantor UNESCO pada 4 September 2008 di Jakarta.

Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi. Kemudian, batik dikukuhkan pada pertemuan setelahnya, yakni sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda yang diselenggarakan UNESCO.

Momen penetapan tersebut diinisiasi oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kemudian menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Ketentuan ini dimuat dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional yang dikeluarkan pada 17 November 2009.

Melalui Keppres tersebut, Kementerian Dalam Negeri kemudian menerbitkan Surat Edaran Nomor 003.3/10132/SJ tentang Pemakaian Baju Batik dalam rangka Hari Batik Nasional. Melalui surat tersebut, Kemendagri mengimbau seluruh pegawai di pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Makna Hari Batik Nasional

Dikutip dari laman Kemdikbud, batik merupakan perekat bangsa sekaligus simbol persatuan. Dengan memakai batik, maka tidak ada lagi strata sosial, kaya maupun miskin, karena batik menunjukkan kebersamaan.

Sementara menurut Setkab, Hari Batik Nasional ini menjadi cara untuk menjaga identitas bangsa. Begitu pula memakai batik tidak semata-mata hanya untuk peringatan Hari Batik Nasional saja.

Melalui peringatan ini warisan budaya batik akan semakin mendunia dan masyarakat Indonesia harus memiliki kepercayaan diri memakai batik sebagai upaya merawat warisan budaya Indonesia. Hari Batik Nasional tidak hanya untuk menguatkan jati diri bangsa Indonesia, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui industri batik.

Sentra Batik di Indonesia

Karena telah menjadi warisan budaya Indonesia, batik pun kian diminati oleh masyarakat, baik lokal maupun global. Sentra pembuatan batik di berbagai daerah menghasilkan beragam jenis batik dengan motif dan jenis yang tentu berbeda.

Berikut beberapa sentra pembuatan batik yang terkenal di Indonesia, antara lain:

  • Pekalongan: Sebutan Kota Batik sudah melekat pada Kota Pekalongan.
  • Solo: Eksistensi batik salah satu yang terkenal yaitu di Pasar Klewer dan Kampung Batik Laweyan
  • Yogyakarta: julukan Kota batik dunia melekat pada kota ini saat diadakannya Jogja Batik Carnival
  • Cirebon: Motif megamendung menjadi ikon kota serta menjadi salah satu penghasil batik terbesar
  • Banjarmasin: terkenal dengan batik Sasirangan dengan teknik jahitan jelujur.

Adapun sejumlah motif populer di Indonesia yakni batik parang, tujuh rupa, gentongan, dan mega mendung. Kemudian juga motif kraton, kawung, simbut, pring sedapur, dan geblek renteng.

Demikianlah penjelasan tentang Hari Batik Nasional 2023, mulai dari sejarah hingga sentra batik di Indonesia yang memiliki kekhasannya tersendiri. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads