Pedagang Pasar Lakessi Parepare Keluhkan Pungli, Dimintai Rp 22 Ribu Sehari

Pedagang Pasar Lakessi Parepare Keluhkan Pungli, Dimintai Rp 22 Ribu Sehari

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 29 Sep 2023 16:00 WIB
Pedagang di Pasar Lakessi Parepare menguluhkan adanya pungli.
Foto: Pedagang di Pasar Lakessi Parepare menguluhkan adanya pungli. (dok. istimewa)
Parepare -

Pedagang di Pasar Lakessi, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan banyaknya retribusi yang dinilai mengarah ke pungutan liar atau pungli. Mereka pun meminta kepada pemerintah agar bisa memastikan tak ada aktivitas pungli.

"Saya bayar total Rp 22 ribu setiap hari. Tidak tahu biaya apa saja itu," ungkap pedagang Pasar Lakessi, Anti kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).

Dia menjelaskan dirinya dipungut bayaran oleh seseorang yang tidak ia kenal. Namun orang tersebut memang sudah sering datang setiap pagi untuk menagih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang datang menagih, biasanya pagi. Ada yang bawa karcis, ada juga tidak," kata dia.

Pedagang lainnya, Wanti juga mengeluhkan hal yang serupa. Dia tak tahu untuk apa saja pungutan tersebut namun dia mengaku memberikan uang karena semua pedagang melakukan hal yang sama.

ADVERTISEMENT

"Tidak tahu namanya. Kami kasih saja, yang penting aman," kata dia.

Terkait itu, Ketua Saber Pungli Parepare Kompol Mutalib menyampaikan pihaknya telah melakukan pemantauan di Pasar Lakessi pada Rabu (27/9). Pemantauan dilakukan bersama tim dari Kejari Parepare dan perwakilan Pemkot Parepare untuk menindaklanjuti dan mencegah adanya pungli terhadap pedagang.

"Kami dari Tim Saber Pungli telah meninjau dan melakukan sosialisasi agar tak terjadi pungutan liar yang berdampak ke masyarakat terutama pedangang," bebernya.

Dari hasil pemantauan kata dia, tidak ditemukan langsung adanya pungli, namun sejumlah pedagang mengeluhkan ada pembayaran tanpa karcis. Dia pun meminta pedagang tak meladeni jika ada permintaan retribusi di luar yang telah ditetapkan pemerintah.

"Kalau temuan kami tidak temukan langsung pungutan liar, tetapi kami menghimbau agar tidak membayar retribusi di luar aturan," jelasnya.

Dia berharap dengan adanya sidak dan pemantauan langsung ini bisa memberikan dampak. Terutama agar pedagang merasa aman saat berjualan dan tak ada oknum yang melakukan pungli.

"Pemantauan langsung ini dukungan moral agak mencegah terjadi pungli,"jelasnya.




(asm/ata)

Hide Ads