Bacaan Lengkap Maulid Simtudduror: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan Lengkap Maulid Simtudduror: Arab, Latin dan Terjemahannya

Tasya Putri - detikSulsel
Senin, 25 Sep 2023 18:00 WIB
Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW
Foto: Dok. iStock
Makassar -

Maulid Simtudduror merupakan salah satu kitab yang kerap dibacakan saat perayaan Maulid Nabi. Lantas, bagaimanakah bacaan lengkap Maulid Simtudduror?

Melansir dari laman resmi Nadhlatul Ulama, Maulid Simtudduror juga biasa disebut dengan sebutan maulid al-habsyi, karena merujuk kepada nama penulisnya. Maulid ini disusun oleh seorang ulama besar yaitu Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi.

Maulid Simtudduror memiliki judul asli 'Simtudduror fi akhbar Maulid Khairil Basyar min akhlaqi wa aushaafi wa siyar' dan disingkat dengan nama simtudduror.

Nah, bagi detiker yang ingin merayakan Maulid Nabi dengan membaca Maulid Simtudduror, berikut bacaan lengkap Maulid Simtudduror, Arab, latin dan terjemahannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk disimak!

Bacaan Lengkap Maulid Simtudduror Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan Maulid Simtudduror selengkapnya:

ADVERTISEMENT

Keutamaan Simtudduror

Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama, Maulid Simtudduror ditulis dua tahun sebelum Habib Ali wafat. Tepatnya pada tahun 1330 H (1912 M).

Setelah semuanya rampung, kemudian dibacakan dalam rumahnya bersama para habaib yang lain. Setelah pembacaan itu selesai, Habib Ali al-Mantsur berkata:

وَلَمَّا قُرِئَ الْمَوْلِدُ بِبَيْتِهِ سَنَةَ ألف وثلاثمئة وثلاثون هــ. قَالَ رَضِي الله عَنْهُ: المَوْلِدُ كَأَنْ عَادَ نَحْنُ الا سَمِعْنَاهُ، عَلَيْهِ نُوْرٌ عَظِيْمٌ، وَكُلُّ عِبَارَةٍ صِفَةٌ مَلَانَةٌ بِتَعْظِيْمِهِ ﷺ

Artinya: "Setelah maulid (Simtudduror) dibaca di rumahnya, tahun 1330 H, Habib Ali al-Mantsur berkata: Maulid (Simtudduror) seperti mengembalikan kita semua (pada zaman Rasulullah), maka dengarkanlah, di dalamnya terdapat cahaya yang mulia, dalam setiap ungkapan terdapat sifat yang sangat condong mengagungkan Rasulullah." (Sayyid Ahmad bin Ali bin Alawi al-Habsyi, Syarah Simtudduror fi Akhbar Maulidi Khairil Basyar wama Lahu min AkhlaqI wa Aushaf wa Siyar, halaman 391)

Menurut Habib Ali al-Masntsur, dengan menghayati makna dan kandungan yang ada dalam Maulid Simtudduror, pembaca dan orang-orang yang mendengarkannya bisa seolah ada pada zaman Rasulullah. Serta, menyaksikan langsung bagaimana cara Rasulullah bersikap, bagaimana cara Rasulullah bersabar ketika ditimpa ujian, bagaimana teladan Rasulullah, sifatnya yang mulia, dan akhlaknya yang agung.

Timbulnya penghayatan sebagaimana penjelasan tersebut, tidak lepas dari cara penyusunannya yang sangat rinci dan detail. Maulid Simtudduror tak ubahnya seperti sejarah dan sirah nabawiyah lainnya, kecuali bentuk penyampaiannya saja. Habib Ali Al-Habsyi menyampaikan dengan ungkapan yang sangat syahdu, dengan cara yang sangat sistematis dan praktis.

Keutamaan Simtudduror yang lain juga disebutkan dalam kitab At-Ta'rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid, dengan mengutip pesan penyusun perihal keutamaan membacanya, yaitu:

مَوْلِدِي هٰذَا أَشْوَفُ أَنَّهُ لَوْ دَاوَمَ الوَاحِدُ عَلَى قِرَائَتِهِ وَحِفْظِهِ وَجَعَلَهُ مِنْ أَوْرَادِهِ، أَنَّهُ يَظْهَرُهُ لَهُ شَيْءٌ مِنْ سِرِّهِ ﷺ

Artinya: "Maulidku ini (Simtudduror) sangat bermanfaat. Bahwa sesungguhnya, barang siapa yang tekun membacanya, menghafalnya, dan menjadikannya sebagai wirid, maka sungguh akan ditampakkan kepadanya rahasia (sir) Rasulullah SAW."

Ada keutamaan lain dengan membaca Simtudduror yang tidak kalah utama dengan yang telah disebutkan, yaitu menjadi penyebab futuh (dibukanya kepahaman). Keutamaan ini terjadi pada Habib Umar bin Idrus al-Idrus.

Suatu saat ia bermimpi, seolah ia sedang menceritakan kisah kedangkalan murid-muridnya dalam memahami kitab, kemudian ada orang yang memberikan petunjuk kepadanya, bahwa penyebab terbukanya ilmu ada dalam maulid Simtudduror. Oleh karenanya, setelah ia terbangun dari mimpinya, ia berkata:

مَنْ أَرَادَ الْفَتْحَ، فَلْيَحْفَظْ المَوْلِدَ أَوْ يَكْتُبَهُ

Artinya: "Barang siapa yang hendak diberikan futuh, maka hafalkanlah maulid (Simtudduror), atau menulisnya." (Habib Ahmad bin Alawi bin Ali bin Muhammad Al-Habsy, At-Ta'rif bil Maulid min Kalami Shahibil Maulid, h. 5)

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa maulid Simtudduror lebih dari sekadar buku kisah keteladan Nabi. Ia memiliki keutamaan, manfaat, dan berkah.

Alangkah baiknya, ia dijadikan wirid yang selalu dibaca dengan istiqamah, sebab dengan membacanya akan mengetahui sejarah Rasulullah, sifatnya yang mulia, juga akan menjadi penyebab bertambahnya kecintaan kepada beliau.

Nah, demikianlah penjelasan tentang bacaan Maulid Simtudduror selengkapnya. Semoga bermanfaat ya!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads