.webp)
Kuli panggul bernama Haris Dg Ngalle alias Rumbu (42) di Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap awal mula dirinya mulai meminum semen bak kopi. Rumbu mengaku kebiasaannya itu bermula saat dirinya terjebak di gudang semen toko bangunan tempatnya bekerja.
"Itu (awalnya) saya minum semen pada waktu 2021. Awalnya itu, saya (kerja) di salah satu (toko) bangunan, saat itu saya menyapu dalam gudang, lalu terkurung," kata Rumbu kepada detikSulsel, Selasa (19/8/2023).
Insiden itu bermula ketika, Rambu tengah membersihkan area gudang semen. Kehadirannya di dalam gudang tersebut ternyata tidak disadari oleh rekannya hingga mengunci gudang dari luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gudangnya terkunci dari jam 08.00 pagi sampai jam 13.00 siang," ujarnya.
Rumbu mengaku mengalami sesak napas lantaran debu semen hingga dirinya nyaris pingsan. Terlebih dirinya saat itu dalam kondisi lapar.
"Saya sempat sesak napas," katanya.
Di tengah kepanikan itu, Rumbu lantas berdoa agar diberi kekuatan. Sebab, saat itu dia juga dalam kondisi lapar dan tidak ada makanan di dalam gudang.
"Di situkan saya di dalam gudang itu, setengah hari, saya cari air minum di situ saya campur semen. Karena lapar juga. (Pas sudah minum) haus dan lapar hilang," sambungnya.
Menurutnya, peristiwa itu bak keajaiban. Dia bahkan mengaku tetap mengkonsumsi semen setelah keluar dari gudang.
"(Setelah) itu saya kecanduan, (soalnya) berhentikan lapar dan haus," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kebiasaan Rumbu meminum semen heboh di media sosial. Pasalnya dia meminum semen bak kopi selama tiga tahun terakhir.
"Saya bisa (minum) sampai 4 kali sehari," kata Rumbu kepada detikSulsel, Selasa (19/9).
Pria asal Kelurahan Bajeng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Takalar, mengaku sudah 10 tahun menjadi kuli panggul. Namun kebiasaannya meminum semen baru pada tahun 2021.
"Saya sudah 10 tahun jadi kuli panggul. (Tapi) tahun 2021 pertama kali minum semen," ujarnya.
Rumbu menyebut setiap kali meminum semen tenaganya langsung pulih. Dia yang bekerja sebagai kuli panggul hingga kuli bangunan harus menguras lebih banyak energi.
"Saya rasakan pahit, hilang saya punya lapar dan haus, tapi tenaga saya langsung pulih. Haus dan laparnya hilang," jelas Rumbu.
(hsr/hmw)
