Jembatan Andalan Pacongkang, di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diresmikan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) saat masih menjabat Gubernur Sulsel ternyata belum bisa digunakan. Jembatan tersebut masih menunggu rekomendasi Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR untuk difungsikan.
"Sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan belum ada. Masih menunggu rekomendasinya terbit ini," ujar Kepala Bidang Jembatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel Rosady kepada detikSulsel, Selasa (12/9/2023).
Rosady mengatakan, ada prosedur laik fungsi jembatan khusus dan terowongan jalan yang harus dipenuhi sebelum menggunakan jembatan tersebut. Selain itu juga harus menunggu hasil uji beban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga menunggu hasil uji beban dan rekomendasi dari KKJTJ terlebih dahulu sebelum dilakukan open traffic," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kampiri Marhudi menuturkan, sejak Jembatan Pacongkang diresmikan 23 Agustus 2023 lalu, belum pernah digunakan sampai saat ini. Kontraktor menyebut masih ada material jembatan yang belum terpasang.
"Sudah diresmikan, tapi belum bisa dilewati, karena bantalan karetnya belum ada. Sambil menunggu ini bulan, pertengahan bulan baru dipasang menurut info dari kontraktornya," ucapnya.
Marhudi menambahkan, selama ini warga masih menggunakan jembatan yang lama untuk aktivitas sehari-hari. Kendaraan masih harus antre jika hari pasar.
"Untuk sementara masih ada ji jembatan lama dilewati. Jembatan lama itu kalau hari pasar harus antre, karena tidak bisa dua kendaraan sekaligus melintas," jelasnya.
Untuk diketahui, Jembatan Pacongkang dibangun dengan anggaran Rp 75 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi. Jembatan tersebut diresmikan pada 23 Agustus lalu.
Jembatan ini dilengkapi alat untuk meredam gempa dengan teknologi lead rubber bearing (LRB). LRB adalah salah satu jenis sistem pelindung gempa yang digunakan pada infrastruktur bangunan atau jembatan.
(ata/sar)