Warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), dibuat heboh dengan adanya sumur yang diduga telah diberi racun oleh orang tidak dikenal (OTK). Air dalam sumur menjadi berbau dan berbusa hingga warga takut untuk mengkonsumsinya.
"Kita akan selidiki, tetap kita tindak lanjuti apalagi itu sumber air warga," kata Kapolsek Campalagian AKP Frans Geradus kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (12/9/2023).
Sumur yang diduga telah diberi racun ini berada di Dusun Lelupang, Desa Lagi-agi, Kecamatan Campalagian. Polisi mengaku akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyelidiki apakah air dalam sumur betul mengandung racun atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan koordinasi dengan dinas terkait. Karena itu kita tidak bisa menduga-duga, harus kita teliti untuk pastikan apakah betul beracun atau tidak," jelas Frans.
Sementara salah satu warga setempat bernama Hayati mengungkapkan dugaan sumur telah diracun pertama kali diketahui pada Senin (11/9) kemarin. Bermula ketika salah satu warga melihat air yang mengalir ke rumahnya berubah berbusa dan berbau.
"Kemarin pagi-pagi ada orang yang mau ambil air, pas buka keran di rumahnya, dia heran karena air yang keluar berbusa juga berbau," tuturnya.
Karena curiga, warga lalu berinisiatif memeriksa sumur yang menjadi sumber air mereka selama ini. Warga menemukan bekas tumpahan cairan aneh serta sebuah bungkusan plastik diduga berisi sisa racun tergeletak di sekitar sumur.
"Akhirnya warga ke sini untuk periksa sumur, pas tutupnya sumur dibuka ditemukan ada bekas cairan seperti racun, terus ada juga plastik diduga berisi racun, mungkin ada yang tumpahkan di sini (sumur)," ujar Hayati.
Lebih lanjut Hayati mengungkapkan, sumur yang diduga telah diberi racun memiliki kedalaman 17 meter. Sumur tersebut sudah puluhan tahun menjadi sumber air utama untuk dikonsumsi warga di daerah ini.
"Sudah lama mi ini sumur, sudah puluhan tahun. Airnya bagus juga dipakai untuk minum. Kedalamannya ini sumur sekira 17 meter, selama ini airnya tidak pernah berbau dan berbusa seperti sekarang," terangnya.
Warga lain bernama Aco menuturkan kejadian ini membuat warga setempat kesulitan mendapatkan air khususnya untuk dikonsumsi. Karena takut mengkonsumsi air dalam sumur yang diduga telah diracun, warga terpaksa berjalan kaki sejauh 300 meter menuju sungai untuk mencari air.
"Sekarang warga susah dapat air, karena takut pakai air yang di sumur itu. Terpaksa kita cari air di sungai, jalan kaki sejauh 300 meter," ujarnya.
Aco berharap pemerintah segera melakukan upaya untuk mengatasi kesulitan air warga. Apalagi sumur yang diduga telah diberi racun oleh orang tak dikenal kini tidak lagi difungsikan.
"Harapannya kepada pemerintah supaya kita dibantu ini masalah air. Soalnya sekarang itu sumur tidak kita fungsikan, kita takut jangan sampai bahaya,"pungkasnya.
(hmw/ata)