Akhir Tragis Macan Tutul Jawa Mati Dilempar Batu Warga Pencari Madu

Sukabumi, Jawa Barat

Akhir Tragis Macan Tutul Jawa Mati Dilempar Batu Warga Pencari Madu

Tim detikJabar - detikSulsel
Senin, 11 Sep 2023 17:43 WIB
Kondisi macan tutul Jawa di Sukabumi
Foto: Macan Tutul Jawa. (Istimewa)
Sukabumi -

Macan Tutul Jawa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) berakhir tragis di tangan sekelompok warga pencari madu. Binatang bernama latin panthera pardus melas itu mati dibunuh usai dilempari batu dan ditebas golok.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Cikondang, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Rabu (6/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Kepala Desa Pasir Baru, Hidayah membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Posisi saat itu ada warga mau ambil madu saat ke hutan ada yang berkelebat. Anjing yang dibawa warga langsung mengejar," kata Hidayah, dilansir dari detikJabar, Senin (11/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidayah melanjutkan warga yang melakukan pengejaran lantas dikagetkan dengan kehadiran macan tutul. Warga yang merasa terancam lalu melempar batu ke arah macan tersebut.

"Dikejar (macan tutul) sudah ada di depannya, didekati oleh anak-anak karena anjing terus menggonggong akhirnya disikat pakai batu," ujar Hidayah.

ADVERTISEMENT

Lemparan batu itu mengenai kepala macan, tepatnya di bagian geraham. Tidak sampai di situ, warga lalu menebas macan itu menggunakan golok.

"Serem kata anak-anak akhirnya (dilempar) pakai batu, daripada membahayakan. Setelah itu langsung pakai golok," paparnya.

Hidayah mengatakan, lokasi kejadian berada di area Hutan Legok Batu yang berbatasan dengan Kampung Cigadog, Mak Erot. Hidayah menduga macan tutul jawa itu terpisah dari kawanannya.

"Warga memang was-was, informasinya hewan itu terpisah dari kawanannya. Karena kabarnya ada 6 ekor, 4 masih anak-anak dan dua yang dewasa," tambah Hidayah.

Camat Cisolok Zaenal Abidin membenarkan bahwa kejadian tersebut berada di wilayahnya. Namun ia tetap berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk memastikan posisinya.

"Kita sedang menelusuri infonya, ke BKSDA, kalau wilayah (memang) di Cisolok. Nanti orang BKSDA kami telepon dulu Ke kepala seksi TNGHS, katanya masih pengumpulan data dan informasi, titik dan temuan fisiknya seperti apa," ujar Zaenal.

Zaenal juga mengatakan bahwa lokasi kejadian tersebut berada di luar kawasan Taman Nasional. Jadi hal tersebut telah menjadi kewenangan BKSDA.

"Karena di luar kawasan Taman Nasional berarti kewenangan BKSDA, orang-orang taman nasional infonya seperti itu. Dari BKSDA, sedang mencari info dan titik," sambungnya.




(sar/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads