Kisah Kaum Nabi Nuh AS yang Kena Azab gegara Sombong dan Musyrik

Kisah Kaum Nabi Nuh AS yang Kena Azab gegara Sombong dan Musyrik

Nur Ainun - detikSulsel
Sabtu, 09 Sep 2023 22:30 WIB
Kisah Nabi Nuh AS dan pengikutnya yang mengajarkan banyak pesan moral
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/rudall30)
Jakarta -

Nabi Nuh As merupakan nabi ketiga dalam daftar 25 nabi. Nama lengkap Nabi Nuh AS adalah Nuh bin Lamik bin Matwasyalakh bin Syits bin Adam AS.

Dilansir dari detikHikmah, Allah SWT pernah memberikan mukjizat kepada Nabi Nuh AS berupa bahtera dan juga banjir bandang sebagai bentuk azab untuk kaum Nabi Nuh AS yang sesat. Lantas bagaimana kisah kaum Nabi Nuh AS di masa itu?

Dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir disebutkan bahwa ulama memperkirakan Nabi Nuh AS lahir 126 tahun setelah Nabi Adam Wafat. Namun, ahli kitab terdahulu menyebutkan bahwa jarak kelahirannya itu 146 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Awal Sesatnya Kaum Nabi Nuh AS

Kisah sesatnya kaum Nabi Nuh AS diawali dengan meninggalnya salah satu orang soleh bernama Wadd yang sangat dicintai oleh kaumnya. Semua orang merasa sedih dan meratapi kepergiannya.

Melihat ada peluang untuk menghasut manusia, iblis pun hadir mengubah bentuknya menyerupai manusia dan berkata,

ADVERTISEMENT

"Sesungguhnya, aku mengetahui apa yang kalian rasakan atas kematian orang ini (Wadd). Bagaimana menurut pendapat kalian jika aku membuat sebuah gambar yang serupa dengannya sehingga ia selalu berada di tengah-tengah perkumpulan kalian dan kalian pun selalu ingat kepadanya?"

Kemudian mereka menjawab, ''Ya,"

Iblis pun membuat gambar yang menyerupai wajah Wadd. Ia juga membuat patung yang serupa dengan Wadd yang diletakkan di rumah masing-masing perkumpulan tersebut.

Dengan begitu, mereka terus mengingat Wadd dan diturunkan kepada anak cucunya. Sehingga patung tersebut dianggap menjadi Tuhan yang disembah selain Allah.

Diutusnya Nabi Nuh AS untuk Kaumnya

Dalam kesesatan kaum tersebut, Allah SWT mengutus Nabi Nuh sebagai rasul pertama yang diutus Allah SWT kepada para penduduk bumi.

Saat itu Nabi Nuh AS langsung memerintahkan kaumnya untuk menyembah hanya kepada Allah SWT. Dalam surah Al-A'rah ayat 59, dikatakan bahwa Nabi Nuh berkata kepada kaumnya,

"Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kamu sekalian selain Dia. Sesungguhnya, (kalau kamu sekalian tidak menyembah Allah), aku takut kalian akan ditimpa azab yang besar (Kiamat)."

Akan tetapi, perjuangan Nabi Nuh AS untuk membawa kaumnya keluar dari jalan yang sesat tidak membuahkan hasil. Justru mereka semakin tenggelam dalam kesesatan dan kesombongan.

Mereka tak hentinya menyembah berhala itu dan mengejek ajaran Nabi Nuh. Bahkan berbuat jahat kepada siapa pun yang menjadi pengikutnya.

Dakwah Nabi Nuh AS bersama kaumnya berlangsung sangat lama. Dalam surah Al-Ankabut ayat 14 dijelaskan bahwa Nabi Nuh AS berdakwah selama 950 tahun lamanya.

وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ

Artinya: Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim.

Kaum yang menentang Nabi Nuh AS mencanangkan kepada anak cucunya agar jangan pernah beriman kepada ajaran Nabi Nuh AS.

Seiring berjalannya waktu, Nabi Nuh AS pun sudah tak mau berdakwah pada kaumnya yang zalim dan sesat itu. Dia sadar bahwa sudah tidak ada kebaikan atau kemaslahatan yang bisa diharapkan dari mereka.

Dia menyadari apa yang telah dilakukan kaumnya itu sudah melebihi batas wajar. Segala cara telah dilakukan Nabi Nuh AS namun hanya segelintir orang yang mau ikut kepadanya.

Nabi Nuh AS kemudian berdoa kepada Allah SWT "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku. Oleh sebab itu, adakanlah suatu keputusan antara diriku dan mereka. Lalu selamatkanlah aku dan orang-orang Mukmin yang bersama dengan diriku." (QS Asy-Syu'ara: 117-118)

Allah SAW pun memerintahkan Nabi Nuh AS dan para pengikutnya untuk membuat bahtera yang besar. Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 37,

وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۚاِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ

Artinya: "Buatlah bahtera dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami dan janganlah engkau bicarakan (lagi) dengan-Ku tentang (nasib) orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan."

Kisah Azab Kaum Nabi Nuh AS

Usai bahtera itu rampung, seluruh umat Nabi Nuh AS dan binatang berpasangan untuk naik ke atas bahtera tersebut.

Ketika semuanya telah berada di bahtera, semburan air dari bumi langsung memancar hingga memenuhi selokan-selokan dan jalan-jalan, dan bahkan gunung-gunung

Seluruh kaum Nabi Nuh AS yang kafir dan tidak beriman tenggelam walaupun sudah naik ke atas gunung tertinggi. Anak istri Nabi Nuh AS yang tidak beriman kepada Allah SWT juga ikut tenggelam dalam air banjir tersebut.

Ibnu Ishaq mengatakan, peristiwa banjir tersebut berlangsung selama dua tahun, dua bulan, 26 hari, sebelum diperintahkan oleh Allah SWT untuk turun dari bahtera tersebut.

Setelah semuanya kembali normal, kaum Nabi Nuh AS pun turun dari kapal dan bersyukur kepada Allah SWT. Nabi Nuh AS lantas berinisiatif untuk menyembelih binatang-binatang yang halal untuk dikurbankan kepada Allah SWT.




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads