Kaum Madyan merupakan golongan yang mendapat azab karena telah mengingkari Allah dan mengabaikan peringatan dari Nabi Syuaib AS. Azab yang menimpa kaum Madyan ini sangatlah mengerikan.
Dilansir dari detikHikmah, kaum Madyan yang merupakan penduduk negeri Madyan adalah umat Nabi Syuaib AS. Mereka ditimpa azab yang mengerikan berupa badai petir dan hawa panas sebagai hukuman atas perbuatannya mengingkari Allah SWT.
Dalam buku Pemahaman Terjemahan Ayat Suci Al Qur'an oleh Zen Muhammad Al Hadi, disebutkan bahwa nama Madyan diambil dari salah seorang putra Nabi Ibrahim AS, yang kemudian menjadi nama bagi anak keturunan dan pengikutnya, yakni kaum Madyan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikisahkan bahwa kota Madyan (Yordania) merupakan kota yang makmur dan memiliki padang rumput yang luas. Kota ini terletak di sebelah timur daerah Sinai berdekatan dengan Teluk Aqabah. Saat ini, wilayah tersebut berada di sebelah selatan Palestina.
Kaum Madyan, Golongan Orang yang Ingkar
Kaum Madyan sebagian besar berprofesi sebagai pedagang. Namun, mereka bersikap tidak jujur dalam timbangan dan sering melakukan penipuan. Disebutkan pula bahwa kaum Madyan merupakan penyembah berhala serta menumpuk harta.
Dalam beberapa sumber, disebutkan bahwa negeri ini sangat korup dalam aktivitas dagangnya. Ketika ada kafilah yang datang ke negeri itu untuk menjual barang, maka mereka akan mengeluarkan timbangan yang beratnya sudah dikurangi.
Allah kemudian mengutus Nabi Syuaib AS kepada mereka. Nabi Syuaib diutus untuk memerintahkan mereka menyembah Allah semata. Mereka juga diminta berhenti mengurangi takaran dan timbangan dan berbuat kezaliman.
Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 84 yang berbunyi:
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗوَلَا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ اِنِّيْٓ اَرٰىكُمْ بِخَيْرٍ وَّاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُّحِيْطٍ
Artinya: Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, "Wahai kaumku, sembahlah Allah! Tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan! Sesungguhnya Aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur). Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang meliputi (dan membinasakanmu, yaitu hari Kiamat)."
Peringatan dari Nabi Syuaib AS
Karena kemungkaran dan perbuatan tercela yang dilakukan, Allah SWT pun memerintahkan Nabi Syuaib AS untuk memberi peringatan bagi kaum Madyan. Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 89:
وَيٰقَوْمِ لَا يَجْرِمَنَّكُمْ شِقَاقِيْٓ اَنْ يُّصِيْبَكُمْ مِّثْلُ مَآ اَصَابَ قَوْمَ نُوْحٍ اَوْ قَوْمَ هُوْدٍ اَوْ قَوْمَ صٰلِحٍ ۗوَمَا قَوْمُ لُوْطٍ مِّنْكُمْ بِبَعِيْدٍ
Artinya: "Wahai kaumku, janganlah sekali-kali pertentanganku (denganmu) menyebabkan apa yang menimpa kaum Nuh, kaum Hud, atau kaum Saleh juga menimpamu, sedangkan (tempat dan masa kebinasaan) kaum Lut tidak jauh dari kamu."
Kemudian, kaum Madyan justru berkata, "Wahai Syuʻaib, Kami tidak banyak mengerti apa yang engkau katakan itu, sedangkan kami sesungguhnya memandang engkau sebagai seorang yang lemah di antara kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami telah melemparimu (dengan batu), sedangkan engkau pun bukan seorang yang berpengaruh atas kami."
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri dalam bukunya Hikmah Kisah Nabi dan Rasul, menyebutkan bahwa saat itu Nabi Syuaib berhasil menyadarkan sebagian kecil dari Kau Madyan. Namun, sebagian besar dari mereka masih tertutup hatinya terhadap Allah.
Bahkan, mereka menuduh Nabi Syuaib sebagai tukang sihir yang ulung. Tidak hanya itu, mereka juga menantang Nabi Syuaib untuk membuktikan kebenaran dari risalahnya dengan mendatangkan bencana dari Allah.
Nabi Syuaib kemudian berdoa dan memohon kepada Allah untuk menurunkan azab bagi kaum Madyan sebagai peringatan bagi generasi di masa yang akan datang.
Azab bagi Kaum Madyan
Allah mengabulkan permohonan Nabi Syuaib untuk menurunkan azab bagi kaum Madyan. Allah SWT pun menurunkan udara yang sangat panas yang dapat mengeringkan kerongkongan karena menimbulkan dahaga yang tidak dapat dihilangkan oleh air.
Tidak hanya itu, udara tersebut juga membakar kulit. Mereka tidak dapat dihindarinya dengan berteduh di bawah atap rumah atau rerimbunan pohon.
Menghadapi bencana itu, kaum Madyan yang ingkar seketika kebingungan dan kepanikan. Mereka lalu berlarian untuk mencari perlindungan dari panasnya terik matahari yang membakar.
Lalu, mereka melihat gumpalan awan hitam tebal di atas kepala mereka. Mereka pun berbondong-bondong lari untuk berteduh di bawah awan tersebut.
Namun, setelah mereka berada di bawah awan hitam sembari berdesakan, jatuhlah percikan api dari awan hitam itu ke kepala mereka diiringi dengan suara petir dan gemuruh ledakan yang sangat dahsyat.
Saat terjadi ledakan tersebut, bumi di bawah mereka bergoyang dengan kuatnya sehingga mereka berjatuhan, saling tertimbun satu sama lain, dan selesailah sudah riwayat mereka. Hal ini tercantum dalam Al Qur'an Surat Hud ayat 94.
وَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَّالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّاۚ وَاَخَذَتِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ
Artinya: Ketika keputusan Kami (untuk menghancurkan mereka) datang, Kami selamatkan Syuʻaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Adapun orang-orang yang zalim, mereka dibinasakan oleh suara yang menggelegar sehingga mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka.
Ahmad Fatih, S.Pd. dalam buku Menengok Kisah 25 Nabi dan Rasul menyebutkan bahwa ketika azab tersebut datang, Allah menyelamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman. Dalam Al-Qur'an Surat Al Araf disebutkan gempa yang dahsyat, sedangkan di dalam Surat Asy-Syura disebutkan azab pada hari mereka dinaungi oleh awan.
Fakta tersebut diperkuat dan diperjelas dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 95.
كَاَنْ لَّمْ يَغْنَوْا فِيْهَا ۗ اَلَا بُعْدًا لِّمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُوْدُ
Artinya: (Negeri itu tak berbekas) seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di sana. Ingatlah, (penduduk) Madyan binasa sebagaimana juga (kaum) Samud.
Tempat tinggal orang-orang Madyan disebut bertetangga dengan orang-orang Samud. Dalam sejarah, disebutkan bahwa mereka kurang lebih berbuat kekufuran yang sama, yakni suka merampas yang bukan haknya.
Demikian azab mengerikan yang menimpa kaum Madyan. Azab tersebut merupakan balasan yang setimpal atas kedurhakaan mereka kepada Nabi Syuaib AS sebagai utusan Allah.
(urw/alk)