Pemkot Makassar masih berupaya menangani krisis air bersih buntut kemarau panjang. Selain menyalurkan air ke wilayah-wilayah terdampak, Pemkot juga telah menetapkan stataus tanggap darurat kekeringan.
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi mengatakan tandon air sudah disebar di 201 titik wilayah terdampak kekeringan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tandon itu disalurkan di 5 kecamatan terdampak.
"Sehingga ditentukan satu rumah yang berhak mendapatkan 10 jeriken atau setara dengan 200 liter air. Jadi kita bisa hitung berapa kebutuhan sehari-harinya," kata Fatmawati kepada detikSulsel, Kamis (8/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatma memaparkan ada 63 mobil tangki yang dikerahkan untuk melayani kebutuhan air bersih masyarakat. Mobil-mobil tangki tersebut di luar dari armada milik PDAM Makassar.
"Ini sudah jalan 63 mobil tangki melayani. Di luar yang dilayani PDAM yah, ini khusus dari mobil kecamatan, Damkar, dan DLHD Kota Makassar," imbuhnya.
Sementara, setiap mobil akan mengangkut 2 tandon yang masing-masing berisi 2.200 liter. Sehingga setiap mobil nantinya akan membawa 4.400 liter air untuk disalurkan ke masyarakat.
"Jadi satu mobil itu memuat 4.400 liter karena satu tandon itu memuat 2.200 liter air. Sudah dibagi asisten dan staf ahli, masing-masing bertanggung jawab di wilayahnya," ungkapnya.
Tetapkan Status Tanggap Darurat
Pemkot Makassar juga telah menetapkan status tanggap darurat kekeringan buntut kemarau panjang ini. Status tanggap darurat berlangsung selama satu bulan.
"Dari SK gawat darurat Kota Makassar, kondisi kekeringan itu kita buat satu bulan. Jadi mulai tanggal 4 September sampai 4 Oktober," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Jumat (8/9).
Hendra mengatakan BPBD belum bisa memastikan kapan kondisi kekeringan di Makassar ini berakhir. Dia menyebut, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau masih akan terjadi hingga akhir tahun nanti.
"Kalau ditanya sampai kapan, tidak ada yang bisa memastikan sampai kapan ini cuaca. Tapi menurut prediksi BMKG musim kemarau ini bisa sampai akhir tahun karena ditambah fenomena El Nino," terangnya.
Fenomena El Nino ini juga telah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berdasarkan prediksi, kata Hendra, fenomena ini akan terjadi hingga awal tahun 2024.
"Seperti arahan Bapak Presiden, kita harus siap menghadapi El Nino ini sampai awal tahun 2024," sebutnya.
Pemkot bahas BTT di halaman selanjutnya.
Bahas BTT
Selain itu, Pemkot Makassar kini tengah membahas anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk menangani krisis air bersih di tengah kemarau panjang. Dana BTT akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional selama masa krisis air bersih.
"Sedang dalam pembahasan apa yang menjadi kebutuhan, terutama kebutuhan operasional di lapangan," kata Hendra Hakamuddin.Hendra menjelaskan dalam kondisi kekeringan ini membutuhkan anggaran yang lebih besar. Sebab keperluan lain dalam kondisi darurat belum teranggarkan di APBD.
"Karena dalam kondisi begini kita kan tidak terduga semua keputusan operasional yang tidak dianggarkan di APBD," ucapnya.
Saat ini, lanjut Hendra, Pemkot Makassar tengah membuat perencanaan terkait dana BTT itu. Perencanaan tersebut akan dituangkan dalam rencana kebutuhan belanja (RKB).
"Itu nanti kita coba tuangkan di RKB dan BTT nantinya," sambungnya.