Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan amunisi uranium penembus kendaraan lapis baja ke Ukraina untuk pertama kalinya. Amunisi ini sebagai bagian dari bantuan militer dan kemanusiaan senilai lebih dari US$ 1 miliar.
Melansir detikNews yang mengutip AFP, amunisi uranium ini menimbulkan kontroversi. Peluru 120mm itu masuk dalam perlengkapan militer senilai US$ 175 juta untuk Kyiv yang akan diambil dari persediaan AS.
Amunisi ini akan ditembakkan oleh tank M1 Abrams. Diperkirakan amunisi akan dikirimkan ke Ukraina sebelum akhir tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, amunisi berbahan uranium ini menjadi kontroversi karena dapat berdampak pada kesehatan seperti kanker dan cacat lahir di wilayah amunisi tersebut digunakan dalam konflik di masa lalu. Walaupun hingga saat ini asumsi tersebut belum dikonfirmasi kebenarannya.
Amunisi senjata uranium ini merupakan salah satu dari persenjataan militer di banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Rusia. Penggunaannya tidak dilarang berdasarkan hukum internasional.
Senjata uranium terdeplesi ini ideal untuk digunakan dalam amunisi yang dirancang untuk menargetkan tank-tank lapis baja. Walaupun bersifat radioaktif, tetapi kandungannya lebih sedikit dibandingkan dengan uranium yang dihasilkan secara alami. Namun partikel-partikelnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sementara itu, Pemerintah Inggris juga memaparkan bahwa mereka akan memberi Kyiv amunisi penembus lapis baja awal tahun ini. Mendengar hal tersebut Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan mulai menggunakannya di Ukraina.
(asm/hsr)