Kumpulan Syarhil Quran Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Kumpulan Syarhil Quran Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW

Nur Ainun - detikSulsel
Kamis, 07 Sep 2023 22:00 WIB
Ilustrasi Al-Quran
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/omairhq)
Makassar -

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini akan digelar pada tanggal 28 September 2023 mendatang. Pada peringatan ini biasanya akan digelar berbagai kegiatan, salah satunya lomba Syarhil Quran tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Mengutip dari laman Kemenag Jambi, Syarhil Quran adalah penampilan dalam bentuk pembacaan ayat Al-Quran atau Tilawatil Quran, terjemahan ayat secara puitisasi tanpa teks, serta uraian secara luwes, bebas dan tanpa teks isi dari ayat Al-Qur'an yang dibacakan.

Nah bagi detikers yang akan mengikuti lomba religi ini namun masih bingung dengan teks Syarhil Quran yang akan dibawakan? Berikut ini, contoh teks Syarhil Quran tentang Maulid Nabi yang telah dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk disimak!

Contoh Syarhil Quran Tentang Maulid Nabi

Syarhil Quran: Meneladani Akhlak Nabi


بسم الله الرّحمن الرّحيم

الحمدلله، والصّلاة و السّلام على رسول لله، سيّدنا محمد إبن عبد لله، وعلى آله ومن الوّله، ومن تبع الهده، إلى يوم الخشرة و النّدامة، أمّابعده.

Yang terhormat para alim ulama, tokoh masyarakat yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Yang terhormat, dewan hakim yang berbahagia.
Segenap hadirin, teman-temanku, para peserta lomba, yang mudah-mudahan diberikan Allah berkah dan hidayah-Nya. amin.

Hadirin yang dimuliakan Allah...
Beberapa abad silam, dalam tatanan sejarah umat Islam, ada banyak sekali perbuatan-perbuatan kejam, dilakukan oleh manusia-manusia yang tidak memiliki rasa kemanusiaan, jauh dari sifat kemuliaan, ada banyak wanita dilecehkan, bayi yang terlahir dengan jenis perempuan, dikubur hidup-hidup tanpa ampunan, bahkan saling membunuh antar sesama menjadi kebiasaan, minuman dan pesta pora menjadi kebudayaan, setiap pemimpin masing-masing mengedepankan kesombongan, banyak jatuh korban karena kebiadaban, lebih banyak daripada jumlah korban kecelakaan pesawat AirAsia yang masih dalam proses pencarian, inilah potret bangsa Jahiliyah sebelum Islam datang.

Beberapa abad silam, juga dalam tatanan sejarah umat Islam, tepatnya pada 12 Rabiul Awwal di hari Senin, lukisan indah coretan sejarah mencatat tentang kelahiran orang yang akan membawa cahaya di tengah kegelapan, seorang manusia spesial yang mengemban misi penting dari yang Maha Rahman, orang yang mengubah peradaban kelam, menjadi peradaban penuh kebanggaan, dia-lah baginda Nabi Muhammad saw.

Refleksi konstruksi sejarah tersebut, memberikan gambaran jelas bahwa misi terpenting Nabi Muhammad adalah membawa perubahan, dengan revolusi mental umat yang tidak berperadaban, menjadi manusia yang penuh kesantunan, dengan menerapkan metode perbaikan moral, perbaikan perilaku, dan perbaikan akhlak.

Dalam perspektif komunikasi dakwah, Nabi Muhammad saw telah melakukan inovasi proses perubahan sosial, karena dengan kemuliaan perilakunya, secara dinamis dan sistematis, akhlak nabi dapat diterima oleh masyarakat jahiliyah, dan dapat diadopsi oleh semua orang tidak terbatas zaman. Oleh karenanya hadirin, sekaligus memperingati Kelahiran Nabi Muhammad saw, dalam momen Pekan Olahraga dan Seni yang dilaksanakan di halaman (lokasi kegiatan) ini, kita akan membahas tuntas kemuliaan salah satu akhlak Nabi melalui diskursus syarah al-Qur'an kami yang berjudul:

Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW Dalam Sikap Rendah Hati

وَعِبَا دُالرَّحْمٰنِالَّذِيْنَيَمْشُوْنَعَلَىالْاَ رْضِهَوْنًاوَّاِذَاخَا طَبَهُمُالْجٰهِلُوْنَقَا لُوْاسَلٰمًا

"Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, salam," (QS. Al-Furqan 25: Ayat 63)

Hadirin yang dimuliakan Allah...

Menurut keterangan dari Jalaluddin As-Suyuthi dan Jalaluddin al-Mahalli mengenai penjelasan ayat ini, bahwa عباد الرحمن yang dimaksudkan adalah hamba-hamba yang baik yang berjalan di muka bumi dengan tenang dan rendah diri, kemudian apabila orang jahil menyapa mereka untuk mengajak berbicara dengan hal-hal yang tidak disukai, maka hamba yang baik tersebut mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan atau kata-kata yang menghindarkan hamba tersebut dari dosa. Demikian interpretasi al-Qur'an surah al-Furqân ayat 63 dalam Tafsir Jalalain.

Ayat tersebut memberikan pemahaman kepada umat manusia, bahwa hamba Allah yang baik adalah hamba yang merendahkan diri terhadap sesama manusia, tanpa membedakan strata, apalagi harta, tanpa membedakan tahta, apalagi kasta, tanpa membedakan bangsa, apalagi bahasa, biar pian urang banjar, kulo wong jowo, biar dika uluh dayak, engkoh ureng madureh, di hadapan Allah kita sama.

Hadirin yang dimuliakan Allah...

Inilah salah satu kunci sukses dakwah nabi dalam revolusi mental masyarakat jahiliyah, karena dengan kerendahan hati yang dilakukan nabi memberikan dampak positif-kognitif secara psikologis maupun sosiologis. Rasulullah saw menegaskan perintah untuk bersikap rendah hati dalam sebuah hadis riwayat muslim dari 'Iyadh bin Himar r.a:

إنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِي أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ. (رواه مسلم)

Artinya: "Sesungguhnya Allah memberi wahyu kepadaku: "bersikap rendah hati semua. sehingga seseorang tidak merasa bangga atas orang lain dan seseorang tidak melakukan penganiayaan terhadap orang lain."

Pentingnya sikap rendah hati hadirin, berdasarkan sabda Nabi saw, adalah menjadikan kita terhindar dari dosa-dosa, khususnya hadirin, kita terhindar dari perbuatan aniaya terhadap sesama, sehingga hadirin, sikap rendah hati dapat menjadikan kita lebih dihargai oleh orang lain, karena itu hadirin, hilangkanlah sikap sombong, angkuh, dan tidak mau menghargai orang lain.

Hadirin yang setia, dan mudah-mudahan diberikan rahmat oleh Allah...
Seseorang tidak akan meninggalkan sikap rendah hati kecuali kesombongannya menguat, seseorang tidak akan merasa sombong kecuali keangkuhan hatinya meningkat, dan seseorang tidak akan merasa angkuh kecuali akalnya sudah tidak sehat. Demikian kutipan tulisan Ahmad Najieh dalam bukunya yang berjudul Akhlak Rasulullah saw.

Ibrahim bin Asy' r.a pernah bertanya kepada Fudhail tentang rendah hati, kemudian Fudhail menjawab: "Rendah hati itu bila kamu duduk dan patuh terhadap kebenaran, walaupun kebenaran itu datang dari anak kecil atau dari orang bodoh, kamu tetap mau menerimanya."

Dalam al-Qur'an surah Asy-Syu'ara' ayat 215 Allah berfirman sebagai berikut:

وَا خْفِضْجَنَا حَكَلِمَنِاتَّبَعَكَمِنَالْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu." (QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 215)

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa kita seharusnya merendahkan diri kepada orang lain seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dalam proses dakwah beliau sehingga dapat melakukan perubahan drastis dari masa kelam menuju masa yang penuh kejayaan, terlebih khusus kepada orang yang beriman.

Pada akhirnya, semoga apa yang kami sampaikan, dapat menjadi renungan yang kemudian melahirkan kesadaran, sekaligus dapat menerapkan sebagian kepribadian nabi yang mulia ke dalam kehidupan, sehingga kita bisa dijadikan bagian dari orang yang penuh iman, yang selalu merendahkan hati dan menebarkan kebaikan, tanpa memandang perbedaan, sehingga nanti dapat memperoleh kebahagiaan, di dunia maupun di akhirat mendatang. Sebagai penutup syarahan, ijinkan kami melantunkan pujian kepada sang pembawa risalah kebenaran, sebagai bentuk kebahagiaan atas bulan kelahiran, dengan harapan bisa dapat syafaat di hari pembalasan.

Wahai Nabi pujaan hati seluruh negeri...Salam rindu kami untukmu Nabi....
Shalawat salam kami haturkan keharibaanmu...
Terima kasih untuk semua pengorbanan dan perjuanganmu...
Jadikanlah kami pengikut setiamu... Berikan kami syafaatmu...

Wahai nabi penyejuk hati setiap insan...Salam rindu kami untukmu Nabi...
Shalawat salam kami haturkan keharibaanmu...
Kami bangga dengan ketulusanmu memohon ampunan untuk kami...
Kami sedih karena tidak tahu membalas budi...

Inilah yang dapat kami sampaikan, mohon ampun dan maaf untuk setiap kekurangan, terima kasih untuk segala perhatian, kami akhiri dengan ucapan...

والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Syarhil Quran: Akhlak Rasulullah Sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi Moral

Naskah Syarhil Qur'an : Akhlak Rasulullah sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi Moral

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Hadirin Yang Berbahagia ....

Napoleon Hill dalam bukunya Megatrends 2000 menjelaskan, "Abad 21 merupakan Abad perkembangan Umat beragama" dapat kita saksikan, lembaga-lembaga pendidikan semakin makmur, masjid-masjid semakin menjamur, pengajian dan pengkajian tidak lagi sebatas forum dan podium melainkan sudah merabah kepada media cetak dan media elektronika. Hal itu patut untuk kita syukuri dengan mengucap Alhamdulillah. Namun sayang hadirin, disamping kemajuan yang terjadi pada abad ke-21 ternyata abad 21 telah melahirkan Dekadensi Moral, bobroknya moral yang kian merajalela.

Hadirin... Indonesia pada saat ini sedang mengalami fase kegentingan, dimana tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah kian hari kian menurun karena para pemimpin kita banyak terjerat kasus Korupsi. Sehingga bagaimana mungkin reformasi teraplikasi sementara pemimpin kita mengalami dekadensi??. Terlebih kabar berita pada media-media massa di Indonesia tentang pencurian, tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, eksploitasi hutan, remaja mati akibat miras Oplosan, hingga gerakan terorisme sering menjadi menu harian. Lantas timbul pertanyaan, apa yang harus kita lakukan ??? salah satu jawabannya, berikut tema yang akan kami angkat pada kesempatan kali ini, yaitu "Akhlak Rasulullah sebagai Kunci Perbaikan Dekadensi Moral" yang dilandaskan pada QS. Al - Ahzab ayat 21 :


لَقَدْكَا نَلَكُمْفِيْرَسُوْلِاللّٰهِاُسْوَةٌحَسَنَةٌلِّمَنْكَا نَيَرْجُوااللّٰهَوَا لْيَوْمَالْاٰ خِرَوَذَكَرَاللّٰهَكَثِيْرًا

Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan(kedatangan) hari Akhir dan yang banyak mengingat Allah.

Hadirin Yang berbahagia,

Maksud ayat tersebut menginformasikan sekaligus menegaskan kepada kita, sungguh pada diri Rasulullah itu terdapat Uswatun hasanah. Rasulullah merupakan figure yang luhur serta contoh yang tinggi yang harus diikuti dengan sepenuh hati. Sehingga, Abu A'la al maududi dalam bukunya the prophet of islam, mengatakan he is the only one example, rasul merupakan contoh yang paling lengkap, dalam dirinya terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia.

Sebagai Contoh, ketika Ka'bah diperbaiki oleh orang Makkah, dimana ketika pekerjaan tinggal mengangkat dan meletakan hajar aswad, timbul perselisihan. Setiap pimpinan suku yang ada di sana merasa berhak melakukan tugas tersebut. Singkat cerita Rasul datang, beliau dijadikan Hakim atas perkara tersebut. Akhirnya Rasul membentangkan kain dan meletakan Hajar Aswad tersebut ditengah-tengahnya dan meminta masing-masing di antara mereka untuk memegang ujung kain. Kemudian diangkatlah, dan ketika sampai di tempatnya, Rasulullah mengambil dan meletakkannya sendiri. Setiap suku merasa puas atas jalan yang ditempuh Rasul sehingga dapat pulang dengan tiada perselisihan.

Hadirin Yang berbahagia,

Karena begitu sangat pentingnya Akhlak Rasulullah serta Kebesaran sifat beliau sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu mengubah masyarakat biadab menjadi beradab, yang dulunya berseteru menjadi satu, yang dulunya menyembah berhala kini kembali menyembah allah ta'ala.
sehingga Michael Heart menyebutnya dalam bukunya the one hundred ranking of the most influenting person in history. Hal ini menjadi sebuah pembuktian dari sabdanya :

"sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak"

Lantas bagaimana akhlak bangsa kita yang telah mengalami dekadensi, terutama para pemimpin kita saat ini? Jawabannya adalah masih banyak pejabat kita yang bejat yang berani melipat uang Rakyat, masih banyak aparat yang tidak amanat dan bergelimang maksiat serta masih banyak pemimpin kita yang bergulat di kawasan Korupsi yang pekat. Tapi Alhamdulillah , masih ada pemimpin kita yang patut diteladani, masih ada pejabat yang bisa mengayomi, masih ada aparat yang peduli. Semua itu patut disyukuri walaupun jumlahnya masih sedikit sekali.

Di tengah kegentingan negara kita saat ini, di tengah maraknya dekadensi di semua aspek kehidupan, ini menjadi tugas kita bersama agar dapat sama-sama keluar dari lubang buaya kemudian masuk ke pintu syurga. Hal itu tak lain dan tak bukan yaitu dengan kita kembali mengimplementasikan ruh Rasulullah di tengah-tengah kehidupan kita.

Sehingga dengan cara ini kita akan mampu hidup bahagia baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun Negara dan bangsa. Dan Allah pun akan menganugerahkan keberkahan kepada kita semua penduduk bangsa ini. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A'raf ayat 96:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ ﴿٩٦﴾

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Hadirin Yang Berbahagia, dari uraian tadi dapat kita ambil beberapa kesimpulan, yaitu :

  • Untuk menjadi sebuah Negara yang makmur maka setiap pemimpin wajib bercermin dan mengambil cara serta strategi Rasulullah.
  • Segudang Problem akan semakin parah ketika langkah yang kita ambil salah, termasuk mengambil figure dalam hidup.
  • Rasulullah merupakan sosok kharismatik yang kita akan dapat menemukan jawaban atas masalah yang kita hadapi termasuk Korupsi di negeri ini yang sudah menggerogoti hak rakyat demi kepentingan pribadinya ketika kita kembali menghadirkan Ruh Rasulullah dalam segala aktivitas kita.

Hadirin itulah yang dapat kami sampaikan,

Hidup sendirian tanpa kekasih
Cukup sekian dan terima kasih.

Nah itulah kumpulan Syarhil Quran tentang Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads