Ragam Respons Ponpes di Banyuwangi Soal Deklarasi Anies-Cak Imin

Jawa Timur

Ragam Respons Ponpes di Banyuwangi Soal Deklarasi Anies-Cak Imin

Tim detikJatim - detikSulsel
Selasa, 05 Sep 2023 10:25 WIB
Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) berfoto bersama di sela Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023). PKB menerima tawaran Partai Nasdem untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Moch Asim/nym.
Foto: ANTARA FOTO/MOCH ASIM
Banyuwangi -

Deklarasi Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masih menjadi perbincangan hangat di kalangan pondok pesantren (Ponpes) di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Ponpes itu merespons positif duet Anies-Cak Imin.

Pendiri sekaligus pengurus Ponpes Sabilurrosyad di Kecamatan Muncar, Ahmad Hadi Sholihan bahkan mengatakan PKB dan NU tidak bisa terpisahkan. Dia menilai mayoritas warga NU akan mengikuti ke manapun PKB berlabuh.

"Bagi kita, terutama yang pesantren-pesantren seperti ini di warga NU yang kultural seperti kita ini, melihat PKB itu di ideologi. Jadi bukan kepada siapa. Saya kira ke mana pun arah PKB itu berlabuh, maka kita tetap menjadi militan PKB," ujar ulama yang kerap disapa Gus Hadi seperti dikutip dari detikJatim, Senin (4/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Hadi juga tak menutup mata terhadap isu perpecahan dan perselisihan di tubuh NU. Namun dia menilai isu itu hanya gorengan politik saja.

"Seperti itu biasa, tapi hanya digoreng saja. Apalagi tahun politik begini, kan lebih enak nggorengnya, kami menanggapinya slow," ucap Gus Hadi.

ADVERTISEMENT

Menurut Gus Hadi, NU bukan alat politik PKB. Sebaliknya, PKB justru merupakan partai yang mewadahi kepentingan warga NU secara politik.

"NU itu bukan alat politiknya PKB, tapi dengan historis lahirnya PKB saya melihat bahwa PKB ini wadah aspirasi bagi warga Nahdliyin untuk mewadahi kepentingan warga Nahdliyin yang pada kala itu tidak terpenuhi secara kepentingan politik," sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum Ponpes Darussalam Blokagung Ahmad Munib Syafaat mengaku terkejut tatkala mendengar deklarasi Anies-Cak Imin. Pasalnya, Cak Imin lebih intens berkomunikasi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam kesehariannya.

"Secara naluri kaget karena kami tahunya Gus Muhaimin komunikasinya lebih ke Pak Prabowo. Tapi ini momentum dan kesempatan," tutur Gus Munib.

Meski begitu, keduanya akan tetap mendukung PKB sebagai pondok pesantren bergaris NU. Gus Munib turut mendoakan perjalanan politik Cak Imin dapat memberikan keberkahan untuk semua.

"Secara keluarga besar, kami mendukung atas langkah majunya Pak Anies dan Gus Muhaimin ini. Mudah-mudahan pasangan ini menjadi barokah buat kita semua," pungkasnya.




(hmw/hmw)

Hide Ads