Kisah Wanita di Inggris yang Rela Mendonorkan Rahimnya untuk Sang Adik

Kisah Wanita di Inggris yang Rela Mendonorkan Rahimnya untuk Sang Adik

Tim detikHealth - detikSulsel
Senin, 28 Agu 2023 19:30 WIB
Medical Team Performing Surgical Operation in Modern Operating Room
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)
Jakarta -

Seorang wanita berhasil melakukan transplantasi rahim untuk sang adik. Keberhasilan transplantasi rahim pertama di Inggris tersebut menyimpan kisah yang mengharukan di baliknya.

Dilansir dari detikHealth, wanita di Inggris tersebut rela mendonorkan rahimnya agar sang adik bisa hamil. Wanita yang telah melahirkan dua anak tersebut ingin memberikan kesempatan kepada sang adik untuk merasakan kebahagiaan menjadi seorang ibu.

Mengutip dari DailyMail, wanita berusia 40 tahun tersebut mendonorkan rahim sebagai hadiah untuk sang adik yang menginginkan keturunan. Sang adik yang berusia 34 tahun rupanya lahir tanpa rahim yang dalam istilah medis disebut Rokitansky-Kuster-Hauser.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua tim dan ahli bedah dikerahkan dalam proses pengangkatan rahim dari pendonor kemudian ditanamkan pada penerima donor. Proses tersebut memerlukan waktu lebih dari 17 jam.

Pasca Operasi Pendonoran Rahim

Menurut ahli bedah yang terlibat, proses operasi tersebut berjalan dengan baik. Selain itu, walaupun proses operasinya memakan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan, ternyata rahim yang ditanamkan masih berfungsi penuh.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin memiliki sebagai anak sebanyak yang saya bisa," tutur sang adik dikutip dari detikHealth.

Sang adik yang menerima rahim dari sang kakak tampak sangat gembira karena mendapatkan kesempatan menjadi penerima donor rahim pertama di Inggris. Wanita tersebut sudah lama menginginkan memiliki seorang anak.

Sementara itu, Konsultan Ahli Bedah Ginekologi di Imperial College Healthcare NHS Trust, Profesor Richard Smith yang ikut terlibat dalam bedah utama untuk operasi tersebut membagikan sebuah cerita emosional 10 hari pasca operasi transplantasi rahim tersebut.

"Saya sangat senang bahwa kami memiliki pendonor yang benar-benar bisa kembali normal setelah operasi besarnya dan juga penerimanya bisa melakukan terapi imunosupresifnya dengan sangat baik dan berharap dapat memiliki bayi," ungkap Dr Richard yang dilansir dari detikHealth.

"Kami semua menangis," tambahnya.

Selanjutnya, Isabel Quiroga seorang ahli yang ikut berpartisipasi dalam operasi tersebut ikut menambahkan bahwa operasi ini merupakan sebuah pencapaian yang besar dalam dunia kesehatan. Harapannya bahwa wanita yang menerima transplantasi rahim tersebut ke depannya segera memiliki banyak anak.

Apa itu Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH)?

Sosok sang adik rupanya terlahir dengan penyakit Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH). Penyakit tersebut merupakan suatu kondisi langka yang diidap sekitar 1 dari setiap 5.000 wanita.

Biasanya, seseorang mengalami gejala awal dari penyakit tersebut ketika menginjak usia remaja. Gejala awal yang tampak yaitu ketika seorang gadis remaja tidak mengalami menstruasi.

Apabila masih memiliki indung telur yang utuh dan masih berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon wanita, maka hal tersebut masih bisa disembuhkan dengan melakukan perawatan kesuburan.




(urw/alk)

Hide Ads