Wanita Ini Bisa Bicara Lagi Setelah Implan Otak Pakai AI

Wanita Ini Bisa Bicara Lagi Setelah Implan Otak Pakai AI

Tim detikINET - detikSulsel
Senin, 28 Agu 2023 20:30 WIB
Dengan implan otak yang ditenagai AI, seorang perempuan lumpuh bicara lagi. AI membaca kode aktivitas otak untuk mengetahui apa yang ingin disampaikannya.
Dengan implan otak yang ditenagai AI, seorang perempuan lumpuh bicara lagi. AI membaca kode aktivitas otak untuk mengetahui apa yang ingin disampaikannya. Foto: NPG Press
Jakarta -

Seorang perempuan bernama Ann yang dulunya mengalami kelumpuhan bisa kembali berbicara. Ann dapat berbicara kembali setelah melakukan implan otak pakai artificial intelligence (AI).

Dilansir dari detikINET, AI merupakan inovasi teknologi yang bisa membaca kode aktivitas otak untuk mengetahui apa yang ingin disampaikannya. Selanjutnya, AI akan menginterpretasikannya dengan perbendaharaan kata yang dimiliki.

Implan otak dengan AI ini dikembangkan oleh tim peneliti dari University of California, Berkeley (UC Berkeley) dan University of California, San Francisco (UCSF). Studi tersebut dipimpin ketua bedah saraf di UCSF dan sudah dipublikasikan di Nature, videonya pun sudah diunggah ke YouTube.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekelompok peneliti tersebut juga menjelaskan bagaimana cara kerja implan otak AI itu. Pertama, mereka menanamkan 253 elektroda persegi setipis kertas ke dalam otak wanita tersebut untuk mengirimkan sinyal ke otot-otot yang bertanggung jawab untuk berbicara.

Setelah beberapa minggu pelatihan tentang algoritma tersebut, AI menerjemahkan aktivitas otaknya menjadi gerakan wajah yang terkait dengan kosakata lebih dari 1.000 kata.

ADVERTISEMENT

Melansir dari Next Shark, mengatakan bahwa berkat implan yang dilakukan Ann, dia bisa menyampaikan pesan melalui avatar dengan menggunakan suara sintesis yang dibuat dari rekaman Ann saat di pernikahannya.

Gopala Anumanchipalli, asisten profesor di Department of Electrical Engineering and Computer Sciences yang turut menulis makalah tersebut menjelaskan bahwa mereka menggunakan perangkat baru yang disebut speech neuroprosthesis atau neuroprosthesis bicara. Perangkat tersebut membantu Ann yang dulunya lumpuh karena stroke, akhirnya bisa kembali berbicara dan menyampaikan emosinya.

"Memulihkan suara saja sudah mengesankan, namun komunikasi wajah merupakan hal yang hakiki dalam diri manusia, dan mengembalikan rasa perwujudan dan kendali pada pasien yang kehilangan hal tersebut," ucap Michael Berger, CTO dan salah satu pendiri Speech Graphics.

Selain Ann, peneliti sebelumnya juga berhasil membantu seorang wanita berusia 68 tahun yang menderita amyotrophic lateral sclerosis, atau penyakit neuron motorik. Wanita itu juga bisa berbicara kembali dengan bantuan antarmuka otak-komputer.

Dengan menggunakan AI dan dua sensor kecil yang terhubung ke dua wilayah terpisah di otak, penelitian ini membuahkan hasil yang menjanjikan. Data menunjukkan Bennett dapat berkomunikasi dengan kecepatan rata-rata 62 kata per menit.




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads