Membaca niat merupakan salah satu perkara yang dianjurkan ketika hendak melaksanakan suatu amalan, termasuk ketika hendak melaksanakan puasa sunnah Senin. Berikut ini niat puasa sunnah Senin lengkap dengan doa berbukanya sesuai dengan sunnah Rasulullah.
Dikutip dari NU Online, puasa sunnah Senin merupakan salah satu puasa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Anjuran puasa Senin ini dikarenakan karena hari tersebut merupakan hari lahir dan wafatnya Nabi Muhammad SAW. Selain itu, wahyu pertama Nabi Muhammad SAW diturunkan pada hari Senin.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu berpuasa pada hari Senin.
"Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, 'Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku" (HR Muslim: 1162).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, simak berikut ini daftar bacaan niat puasa sunnah Senin serta doa berbukanya!
Bacaan Niat Puasa Senin
Mengutip dari Tata Cara Puasa Senin Kamis, Niat Waktu, dan Keutamaannya tulisan Ustadz Muhammad Abror yang diterbitkan di laman NU Online, niat puasa sunnah Senin adalah sebagai berikut:
1. Bacaan Niat Puasa Senin Singkat
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."
2. Bacaan Niat Puasa Senin Lengkap
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta'ala."
Niat ini bisa dibaca ketika waktu siang hari apabila melupakan membaca lafal tersebut saat malam hari.
Kapan Sebaiknya Membaca Niat Puasa?
Membaca niat puasa sebaiknya dilakukan pada malam hari, yakni sejak terbitnya fajar. Selain itu, niat puasa Sunnah dapat dilafalkan pada siang hari selama yang bersangkutan belum melakukan sesuatu yang bisa membatalkan puasa sejak fajar.
Namun, perlu menjadi catatan, kebolehan membaca niat siang hari hanya berlaku untuk puasa sunnah. Adapun batas waktu membaca niat puasa sunnah yaitu sebelum masuk waktu zuhur.
Doa Berbuka Puasa
Ketika tiba waktu berbuka, umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa. Adapun doa buka puasa sunnah Senin ini sama dengan niat puasa pada umumnya.
Ada beberapa versi doa berbuka puasa yang dapat dibaca umat muslim. Doa-doa ini bersumber dari berbagai riwayat shahih.
Berikut ini lafal bacaan doanya.
1. Riwayat Mu'adz bin Zuhrah
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Bacaan Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu.
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."
2. Riwayat Abdullah bin 'Umar
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Bacaan Latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."
3. Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279
Menjelaskan bahwa doa buka puasa yang baik adalah sesuai dari HR Mu'adz bin Zuhrah. Akan tetapi, bukan berarti lafal doa yang diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Umar tidak bisa dibaca, melainkan dapat dilafalkan ketika berbuka hanya menggunakan air.
Adapun penjelasannya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
Artinya: "Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
4. Kitab Haqsyiyah Iqna karya Sulaiman Bujairimi
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Bacaam Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.
Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Kapan Sebaiknya Membaca Doa Buka Puasa?
Dalam Hasyiyah I'anatut-thalibin juz 2 halaman 279 oleh Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha, dijelaskan bahwa waktu membaca doa buka puasa adalah setelah berbuka, bukan dibaca sebelum dan bukan pula saat berbuka.
Anjuran membaca doa buka puasa setelah berbuka ini didasarkan pada makna dari doa buka puasa itu sendiri.
Kemudian, dalam Kitab Busyra al-Karim halaman 598 karya Syekh Said bin Muhammad Ba'ali diterangkan bahwa membaca doa "Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu" disunnahkan dibaca ketika hendak berbuka tetapi waktu yang lebih utama dilakukan adalah sesudah berbuka.
Keutamaan Puasa Sunnah Senin
Mengutip dari NU Jatim Online, dijelaskan ada empat keutamaan puasa sunnah Senin, yaitu:
1. Merupakan Kebiasaan Rasulullah SAW
Siti 'Aisyah radhiyallu 'anha pernah berkata:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: Nabi SAW selalu menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR Tirmidzi dan Ahmad).
2. Hari Senin Merupakan Hari Disetorkannya Segala Amal
Diriwayatkan suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya kepada Rasulullah SAW: Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia? Usamah menjawab: Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab:
إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya: Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis.
Dalam hadits lain, Nabi Muhammad SAW bersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa. (HR Tirmidzi).
3. Pintu Surga Terbuka
Keutamaan lain dari dianjurkannya puasa Senin yaitu pada hari tersebut pintu-pintu surga terbuka. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah berikut ini:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan. (HR Muslim, No. 4652)
4. Rasulullah SAW Wafat dan Lahir pada Hari Senin
Puasa sunnah Senin juga dianjurkan karena Rasulullah dilahirkan pada hari Senin. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam haditd riwayat Muslim berikut ini:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya: Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku. (HR Muslim: 1162).
Pernyataan terkait hari wafatnya Rasulullah SAW kembali diperjelas sebagaimana hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaiman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha yang mengemukakan bahwa Nabi Muhammad SAW wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 632 M.
Nah, demikianlah bacaan niat puasa sunnah Senin, lengkap dengan bacaan doa berbukanya. Jangan lupa diamalkan ya, detikers!
(urw/urw)