Cuka sering kali digunakan dalam masakan untuk menambah cita rasa. Digunakan dalam jumlah sedikit saja, cuka bisa mengubah rasa masakan.
Cuka pada dasarnya merupakan larutan yang mengandung campuran 3 asam asetat dan air. Cuka terdiri dari beragam jenis, mulai cuka putih, cuka apel, hingga cuka balsamic.
Ternyata tidak semua jenis cuka halal dikonsumsi oleh muslim. Lantas cuka apa saja yang halal untuk dikonsumsi muslim?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari detikFood, menurut hadist HR.Muslim No 2051, cuka termasuk makanan yang halal. Secara kimiawi cuka mengandung senyawa organik yang dapat diproduksi secara sintetis maupun alami.
Sementara itu, secara tradisional, fermentasi cuka akan mengubah bahan baku dalam waktu lama. Sedangkan, fermentasi dengan bantuan mikroba menghasilkan produk cuka yang lebih sebentar.
Namun berdasarkan cara pembuatannya, terdapat cuka yang tidak boleh dikonsumsi oleh muslim.
Jika proses fermentasi cuka langsung mengubah gula menjadi cuka, maka cuka tersebut dikatakan halal. Namun jika dalam proses fermentasi yang membuat gula diubah menjadi alkohol terlebih dahulu, kemudian diubah menjadi cuka, maka statusnya menjadi haram. Sebab, berasal dari khamr atau alkohol.
Untuk itu, umat Islam harus berhati-hati ketika memilih cuka untuk dikonsumsi.
Dirangkum detikFood dari unggahan di Instagram @halalcorner, berikut ini jenis-jenis cuka dan penjelasan tentang halal dan haramnya bagi muslim.
1. Cuka Putih atau Cuka Suling
Cuka putih atau cuka suling adalah salah satu jenis cuka yang paling umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Cuka ini kerap dipakai dalam masakan.
Jenis cuka ini termasuk produk halal bagi muslim, sebab proses pembuatannya tidak berasal dari khamr.
Cuka putih memiliki kandungan terdiri dari air dan 10% asam asetat. Jenid cuka ini dibuat melalui proses fermentasi makanan, seperti gula, bit, kentang, atau molase yang dicampur dengan air.
Proses fermentasi ini membuat cuka putih aman dikonsumsi muslim.
2. Cuka Balsamic
Cuka Balsamic merupakan jenis cuka hasil fermentasi jus buah anggur yang diubah menjadi minuman keras. Cuka memiliki warna cokelat gelap.
Pembuatan cuka balsamic biasanya dicampur dengan wine vinegar. Rasanya dikenal manis asam dan biasanya dipakai untuk melengkapi salad.
Karena proses pembuatannya tercampur dengan bahan alkohol, cuka balsamic bisa menjadi tidak halal bagi muslim.
Namun, beberapa merek cuka balsamic ada juga yang melalui proses fermentasi dan terdiri dari kandungan bebas alkohol. Seperti cuka balsamic merek Balsamic Vinegar Nat dari PT. FIrmenich Aromatic Indonesia, Balsamic Vinegar Flavor dari PT. Firmenich Indonesia, dan Balsamic Vinegar Flavor ES1 dari Serim Flavor Co., ttd yang sudah mendapat sertifikasi halal MUI.
3. Cuka Apel (Apple Vinegar)
Cuka apel merupakan cairan yang melalui proses fermentasi menggunakan sari buah apel dan ragi. Proses fermentasi ini pun membuat cuka apel memiliki kandungan bakteri probiotik yang dapat membantu memelihara kesehatan saluran pencernaan.
Proses fermentasi yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami ini pun membuat cuka apel aman dikonsumsi muslim. Beberapa produk cuka apel yang sudah halal MUI antara lain; Cuka Apel "TAHESTA", Cuka Apel (Kusuma Agrowisata), Dehealth Supplies Vinegar Apple Vinegar (Cuka Apel Alami), Cuka Apel New Zeen, dan Cuka Apel Merk GESUND.
Cuka apel ini cocok digunakan untuk marinasi ikan atau ayam. Hal ini lantaran cuka ini memiliki rasa lebih ringan.
Selain itu, cuka apel juga sering dipakai untuk menambah aroma pada masakan. Rasanya yang lebih ringan pun membuat beberapa orang menambah cuka apel ke dalam racikan minuman.
4. Cider Vinegar
Cider Vinegar menjadi salah satu jenis cuka yang tidak boleh dikonsumsi oleh muslim. Meskipun Cider Vinegar merupakan cuka yang terbuat dari jus buah, seperti anggur, apel, pir, dan lain sebagainya.
Pasalnya, bahan-bahan tersebut terlebih dahulu difermentasi sampai menghasilkan asam dan menghasilkan minuman keras yang disebut cider. Sehingga cider yang memiliki efek khamr ini pun menjadi alasan mengapa jenis cuka ini tidak halal.
Apabila menemukan cuka apel dengan tambahan cider atau sering disebut apple cider vinegar, sebaiknya hati-hati.
Jika membutuhkan cider vinegar, masyarakat muslim bisa menggunakan jenis cuka anggur merk TAHESTA yang sudah halal MUI.
5. Cuka Beras
Sesuai namanya, cuka beras dibuat dari fermentasi beras. Prosesnya dilakukan dengan cara mencampurkan beras putih dengan fermentasi starter (bahan tambahan yang digunakan pada tahap awal fermentasi). Kemudian akan terjadi proses alami sampai menghasilkan cuka.
Namun, mayoritas cuka beras dibuat menggunakan rice wine atau arak beras yang mengandung alkohol sehingga jenis cuka ini pun menjadi haram bagi muslim. Sampai saat ini belum ditemui produk cuka beras yang sudah mendapat sertifikasi halal MUI.
Itulah jenis-jenis cuka serta penjelasannya terkait halal dan haramnya untuk masyarakat muslim. Semoga bermanfaat ya detikers!
(alk/urw)