Pemkab Pinrang Ngaku Bantu Pompa Air Atasi 3.728 Hektare Sawah Kekeringan

Pemkab Pinrang Ngaku Bantu Pompa Air Atasi 3.728 Hektare Sawah Kekeringan

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 25 Agu 2023 18:00 WIB
210 hektare padi di Pinrang terancam gagal panen.
Foto: Padi di Pinrang terancam gagal panen. (Dok. Istimewa)
Pinrang -

Pemkab Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku telah membagikan pompa air dan mengatur distribusi air irigasi. Langkah tersebut dilakukan untuk mengatasi ancaman gagal panen di 3.728 Hektare yang kekeringan.

"Ada beberapa pompa yang sudah kami distribusikan jadi selain air irigasi, warga juga bisa mencari sumber air dan memompa masuk ke sawah mereka," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pinrang, Andi Tjalo kepada detikSulsel, Jumat (25/8/2023).

Andi Tjalo mengaku bantuan pompa tersebut sudah pernah dibagikan tahun sebelumnya. Begitu pula pada tahun ini saat musim kekeringan terjadi juga kembali dibagikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak yang sudah kita distribusikan ada bantuan dari Pak Bupati dan P3UPT. Di Linoe ada 2 pompa dan Masoso juga," jelasnya.

Selain pompa, pihaknya juga berupaya mengatur agar distribusi air irigasi bisa dinikmati secara merata oleh petani. Langkah pengaturan air ini melibatkan polisi dan tentara agar prosesnya bisa berjalan lancar.

ADVERTISEMENT

"Kemarin ada rapat bersama lintas sektor. Hasilnya tentang pengaturan tata kelola air irigasi dengan bantuan aparat dari TNI dan polisi bisa membantu mengawasi," ungkapnya.

Andi Tjalo menjelaskan pengaturan air pada dasarnya bisa dilakukan dengan mengatur jadwal pembagian. Namun terkadang menjadi sulit karena ada warga yang ingin mendominasi .

"Banyak terjadi konflik karena pengaturan air yang belum baik, kan semuanya bisa diatur dengan baik misalnya malam di bagian ini, pagi sampai sore di bagian ini," paparnya.

Sebelumnya, sebanyak 3.728 hektare sawah yang ditanami di Kabupaten Pinrang, dilaporkan dilanda kekeringan. Sementara 210 hektare padi di antaranya terancam gagal panen.

"Ada 3.728 hektare yang kekeringan, sementara yang terancam 210 hektare," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang Andi Tjalo Kerrang kepada detikSulsel, Kamis (24/8).

Tjalo menuturkan lokasi padi yang terancam gagal panen tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Antara lain Kecamatan Duampanua, Kecamatan Patampanua, Kecamatan Batu Lappa, dan Kecamatan Cempa.

"Ini terancam karena memang sudah tidak ada air yang bisa mereka pompa," ujarnya.

Sementara Kabid Irigasi Pedesaan Dinas PSDA Pinrang Husni Nakka mengakui debit air di Bendungan Benteng jauh berkurang. Saat ini kondisinya berkurang sampai 50 persen.

"Ini kondisi debit air sekarang yang ada di Bendungan Benteng sangat berkurang, kurang lebih 50 persen sekarang porsinya yang berkurang," jelasnya.




(ata/hsr)

Hide Ads