Mengenal Pa' pompang, Alat Musik Tradisional Khas Toraja

Mengenal Pa' pompang, Alat Musik Tradisional Khas Toraja

Kembang Liso Allo - detikSulsel
Jumat, 25 Agu 2023 06:00 WIB
Papompang, alat musik tradisional
Foto: budaya-indonesia.org
Makassar -

Toraja memiliki keberagaman budaya yang sangat terkenal di Sulawesi Selatan, termasuk musik tradisionalnya. Terdapat beragam jenis musik tradisional yang masih eksis di Toraja hingga kini, salah satu di antaranya adalah alat musik tradisional Pa' pompang.

Mengutip jurnal dari Universitas Kristen Satya Wacana yang berjudul "Musik Pa'pompang Sebagai Identitas Budaya dalam Ibadah Gereja Toraja Lamunan, Makale Tengah", Pa'pompang biasanya digunakan oleh masyarakat Toraja dalam upacara adat seperti upacara pengucapan syukur (Rambu Solo) dan upacara kedukaan (Rambu Tuka) ataupun dipakai untuk mengiringi nyanyian di Gereja.

Bentuk dan suara yang dihasilkannya alat musik ini memiliki ciri khas tersendiri. Hal tersebut menjadikannya unik dan berbeda dengan alat musik tradisional lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengenal lebih jauh tentang alat musik Pa'pompang ini, simak informasinya berikut ini!

Karakterisktik Alat Musik Pa'pompang

Pa'pompang adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan untuk membuat Pa' pompang memiliki jenis tertentu, masyarakat Toraja menyebut bambu tersebut dengan istilah tallang.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya bambu tersebut akan dipotong-potong dalam dua bentuk mulai yang kecil hingga yang besar. Ukuran bambu yang berbeda ini akan menghasilkan kombinasi suara yang beragam. Jika ukurannya kecil akan menghasilkan nada yang tinggi, sebaliknya ukuran yang besar akan menghasilkan nada yang rendah.

Agar suaranya tidak terdengar aneh atau tidak cempreng, potongan-potongan bambu harus dilubangi lalu celah sambungannya ditutupi dengan ter atau aspal.

Alat musik ini disebut juga Pa'bas karena ciri khas suara yang dihasilkan dominan bas.

Cara Memainkan Pa'pompang

Sekilas bentuk alat musik ini mirip dengan angklung. Tetapi untuk cara memainkan Pa'pompang memerlukan keahlian khusus dalam meniup lubang yang telah terangkai.

Dalam memainkan Pa'pompang ini kurang lengkap rasanya jika dimainkan sendiri. Untuk menghasilkan musik yang merdu bisa dikombinasikan dengan melodi suling bambu.

Pa'pompang tanpa suling bambu bagaikan sayur tanpa garam. Keduanya berperan saling melengkapi untuk menghasilkan harmoni yang indah.

Biasanya alat musik ini dimainkan secara berkelompok 25 sampai 35 orang. Di Toraja, orang-orang yang sedang memainkan Pa'pompang disebut sedang ma'pompang.

Peran Pa'pompang Dalam Ibadah di Gereja di Toraja

Sebagai daerah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, alat musik Pa'pompang ini tak hanya dipakai dalam acara-acara besar di Toraja. Tetapi juga di dalam mengiringi nyanyian di gereja-gereja.

Menurut Pnt. Melki Situru Jemaat Gereja Lamuna bahwa tujuan gereja memakai Pa'pompang ini ialah membangkitkan semangat jemaat dalam beribadah, melestarikan musik Pa'pompang sebagai berkat Tuhan, dan mengajar anak-anak dalam mencintai musik.

Maka dari itu, dapat dimaknai bahwa lewat gereja, alat musik Pa'pompang ini dapat terus dijaga dan dilestarikan dengan melihat nilai-nilai kreativitas serta spiritualitas yang ditanamkan dalam masyarakat Toraja.

Nah, demikianlah ulasan tentang Pa'pompang alat musik tradisional khas Toraja. Semoga bermanfaat!




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads