Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merilis kurikulum The ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP). Kurikulum ini akan diberlakukan di seluruh kampus Politeknik Pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf.
Hal ini disampaikan Sandiaga Uno saat menghadiri kuliah umum di Aula I Wayan Bendi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulel), Rabu (23/8/2023). Kuliah umum yang dibawakan itu bertajuk 'Akselerasi Peningkatan Kualitas SDM Pariwisata Melalui Penerapan Kurikulum dan Skema Kualifikasi ASEAN Menuju Generasi Emas Tahun 2045'.
"Penerapan kurikulum ini bertujuan untuk membentuk kualitas sumber daya manusia yang lebih adaptif di masa mendatang. Terkhusus bagi SDM Pariwisata di Indonesia untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045," kata Sandiaga Uno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuliah umum tersebut dihadiri oleh segenap civitas akademik Poltekpar Makassar. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti secara dari oleh Kampus Poltekpar Solo Raya, Lombok, Manado, Bandung, Bali, Medan, dan Palembang.
![]() |
Sandiaga juga menyinggung soal empat tantangan yang akan dihadapi oleh generasi muda, khususnya yang bergelut di bidang pariwisata. Keempatnya disingkat oleh Sandi menjadi VUCO.
"Ada empat tantangan yang saya sebut VUCA. Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity," tuturnya.
"Keempatnya menandakan fluktuasi, ketidakmenentuan, kompleksitas dan sifat ambigu. Keempatnya juga akan berdampak dan menjadi tantangan di masa mendatang," sambungnya.
Sehingga, Sandiaga menuturkan di masa keketuaan Indonesia di ASEAN, kurikulum ini menjadi penting. Sebab, menurutnya ini akan menunjukkan sejauh mana kualitas SDM Indonesia mampu beradaptasi.
"Di masa keketuaan Indonesia di ASEAN, kita justru ingin menunjukkan kepada kita semua, enggak pakai setting tidak usah pakai persiapan. SDM kita tampil di depan dan bagaimana menurut kalian semua apakah SDM kita siap menghadapi masa serba tidak menentu itu," pungkasnya.
(hsr/hsr)