Kronologi Demo Buruh di Kalbar Ricuh Picu Sekuriti Luka-Mobil Polisi Dirusak

Kalimantan Barat

Kronologi Demo Buruh di Kalbar Ricuh Picu Sekuriti Luka-Mobil Polisi Dirusak

Riani Rahayu - detikSulsel
Minggu, 20 Agu 2023 18:45 WIB
Aparat kepolisian saat memediasi massa demo di Bengkayang, Kalbar.
Foto: Aparat kepolisian saat memediasi massa demo di Bengkayang, Kalbar. (Dok. Istimewa)
Bengkayang -

Demo buruh yang berakhir ricuh di Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) mengakibatkan seorang sekuriti luka hingga sejumlah kendaraan polisi dirusak massa. Aksi lempar batu dari massa dibalas tembakan gas air mata oleh polisi.

Peristiwa itu terjadi di kawasan kantor PT Duta Palma Group, Kecamatan Jagoi Babang, Bengkayang, Sabtu (19/8/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Massa dari karyawan perusahaan awalnya menuntut pembayaran gaji sesuai UMK dan upah lembur dibayarkan.

"Massa sendiri berasal dari serikat pekerja yang berasal dari Sambas dan bekerja di perusahaan yang di Bengkayang," tutur Kapolres Bengkayang AKBP Teguh Nugroho melalui keterangannya, Minggu (20/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teguh menjelaskan awalnya pihak kepolisian sudah berupaya memediasi karyawan dengan pihak perusahaan. Aspirasi warga akan diselesaikan secara dialog.

"Kehadiran kepolisian di lokasi untuk melakukan mediasi antara karyawan yang melakukan aksi demonstrasi dengan perusahaan. Upaya Kamtibmas yang kami kedepankan adalah dialogis yang humanis," bebernya.

ADVERTISEMENT

Namun dalam proses mediasi itu, massa disebut mengacungkan senjata tajam. Bahkan ada yang menggunakan senjata api rakitan jenis bomen dan ketapel hingga situasi memanas.

"Kami sudah memberikan pencerahan terkait tuntutan mereka yang akan dikawal bersama Bupati Bengkayang. Namun massa ngotot memaksakan agar tuntutan mereka dipenuhi," ucap Teguh.

Teguh melanjutkan, pihaknya lalu meminta massa membubarkan diri saat situasi mulai tidak terkendali. Namun massa menolak dan justru semakin melakukan tindakan mengancam petugas yang berakhir dengan tembakan gas air mata ke arah massa.

"Untuk menghindari bentrok dan jatuhnya korban jiwa, petugas pun mundur. Namun massa justru semakin maju, melempar batu dan kayu dan mengejar petugas sambil mengacungkan senjata tajam dan senjata api rakitan," ungkapnya.

Kericuhan pun pecah hingga massa melakukan perusakan terhadap kendaraan milik polisi. Di antaranya 1 unit truk Dalmas Polres Bengkayang dan 1 unit mobil security barier Samapta Polres Bengkayang, 2 unit mobil pribadi, 2 unit sepeda motor milik Bhabinkamtibmas Polsek Jagoi Babang dan Sepeda motor Babinsa Koramil 09 Jagoi Babang.

"Total ada 8 unit kendaraan yang mengalami kerusakan. Agar tidak terjadi kericuhan yang lebih luas, kami memutuskan menarik seluruh personel dan berjaga di Kantor Besar Ledo Lestari (KBL) Jagoi Babang," jelas Teguh.

Teguh mengungkapkan seorang sekuriti perusahaan juga menjadi korban dalam kericuhan tersebut. Korban mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu dari arah massa.

"Akibat lemparan batu dari sisi massa, salah seorang sekuriti perusahaan menderita luka di bagian kepala," tambahnya.

Teguh menyayangkan demontrasi massa yang berakhir ricuh tersebut. Dia menduga ada pihak tertentu yang berusaha memprovokasi massa.

"Kami menduga ada pihak yang sengaja ingin suasana ini tidak damai," ucap Teguh.

Dia menganggap massa dari awal hanya menyampaikan aspirasi secara damai. Namun ketegangan muncul karena diduga ada indikasi intimidasi dan memaksa karyawan lain untuk ikut aksi mogok kerja.

"Informasi dari serikat pekerja di Bengkayang sendiri tidak ada masalah dengan perusahaan. Yang disayangkan mereka melakukan aksi sweeping, membuat pekerja lain mengalami ketakutan dan tidak bisa bekerja," terangnya.

Diketahui, demonstrasi tersebut merupakan tindak lanjut dari mogok kerja yang sudah berlangsung sejak dua pekan lalu. Massa sebelumnya telah menduduki aset-aset perusahaan sehingga operasional perusahaan terhenti.

Dalam aksinya, karyawan mengajukan sembilan tuntutan kepada perusahaan terkait hak normatif para buruh perkebunan, di antaranya menuntut upah sesuai UMK, upah lembur hingga pesangon bagi pensiunan.

Massa juga meminta penyediaan bis angkutan anak sekolah dan air bersih. Persoalan ini tengah ditangani Disnakertrans Sambas dan Bengkayang untuk proses mediasi.

"Persoalan ini akan kami bawa ke tingkat provinsi untuk segera dicari solusinya, apalagi menyangkut kesejahteraan masyarakat dalam hal ini karyawan. Insyaallah segera kami selesaikan dengan baik karena saya yakin masyarakat kalimantan barat ingin semua persoalan dapat diselesaikan secara damai dan kembali kondusif," tegas Kapolda Kalbar Irjen Pipit Rismanto dalam keterangannya.

Pipit juga mengimbau kepada semua pihak untuk dapat menahan diri dan tidak terpancing oleh isu-isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Dia menegaskan kasus ini dalam penanganan kepolisian.

"Kami telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kejadian tersebut yang terdiri dari unsur pengawasan (APIP ) yaitu dari Itwasda dan Propam," pungkasnya.




(sar/asm)

Hide Ads