Sebuah mobil pikap di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terguling usai melaju secara ugal-ugalan. Sebanyak 21 siswa yang berada di bak belakang pikap mengalami luka-luka dan 2 siswa lainnya tewas.
Kasat Lantas Polres Bone AKP Desi Ayu Dwi Putri mengatakan insiden maut ini berawal saat pikap yang dikemudikan oleh pemuda bernama Suherdandi (21) menjemput 23 siswa Madrasah Tsanawiah (MTs) yang baru saja selesai mengikuti perkemahan.
"Mereka infonya baru pulang dari perkemahan dan mau ke salah satu permandian di Kecamatan Tellu Siattinge. Ada 23 siswa MTs yang di mobil tersebut," ujar AKP Desi Ayu kepada detikSulsel, Sabtu (19/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Desi, mobil pikap melaju terlalu kencang saat melintas di Jalan Poros Bone-Wajo, Desa Waji, Kecamatan Tellu Siattinge, Bone, Sabtu (19/8) sekitar pukul 11.00 Wita. Akibatnya, mobil pikap yang melaju dari arah Wajo ke Watampone itu terguling ke areal perkebunan warga.
"Mobil itu melaju dengan kencang, dengan ban belakang sebelah kanan kempes. Sehingga mobil tersebut lepas kendali oleng ke kiri kemudian ke kanan dan langsung terbalik di kebun milik warga," kata AKP Desi Ayu Dwi.
Tergulingnya pikap tersebut turut membuat 23 siswa yang duduk di bak belakang ikut terlempar. Insiden itulah yang menyebabkan 21 siswa luka, dan 2 siswa kritis dilarikan ke rumah sakit.
"Ada dua yang kritis lalu dirujuk ke RS Hapsah. Namun kedua siswa itu meninggal, yakni NW mengalami luka patah pada leher, sedangkan NS luka terbuka pada bibir," ujar AKP Desi Ayu.
Polisi lalu lintas telah turun tangan ke lokasi. Petugas juga sudah mengamankan sopir dan mobil pikap miliknya untuk diproses hukum lebih lanjut.
"Untuk pengemudinya sudah diamankan. Sedangkan barang bukti atau mobilnya diamankan di Polsek Tellu Siattinge," sambung Desi.
(hmw/hsr)