Seorang pelatih Paskibara Sulawesi Barat (Sulbar) mengamuk usai upacara peringatan HUT ke-78 RI hingga heboh di media sosial. Sang pelatih protes lantaran kualitas atribut berupa kaos tangan tidak sesuai permintaannya.
Upacara pengibaran bendera merah putih itu berlangsung di kawasan kantor Merah Putih Pemprov Sulbar, Kamis (17/8). Momen sang pelatih bernama Andi Syamsul Bahri mengamuk juga terekam dalam sebuah video pendek.
Awalnya, terlihat anggota Paskibara Sulbar menangis ketika Syamsul marah-marah. Syamsul menuding Dispora Sulbar main-main dalam pengadaan atribut Paskibara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak boleh begitu, Pak, pengadaannya harus dibongkar, pengadaanya harus dibongkar ini," kata Syamsul dalam video beredar.
Syamsul lantas menyebut kaos tangan yang digunakan tim Paskibra tidak sesuai permintaannya. Dia pun mengaku malu sebagai pelatih dan meminta Kadispora Sulbar dicopot.
"Ini kaos tangannya, Pak, tidak sesuai saya minta kemarin, mana? Saya malu seorang pelatih, Pak. Ini, Pak, pengadaanya tidak jelas. Copot itu pak kadisnya," cetusnya.
Jawaban Dispora Sulbar
Dinas Pemudan dan Olahraga (Diskpora) Sulbar kemudian menanggapi soal heboh pelatih paskibara marah-marah. Kadispora Sulbar Safaruddin mengklaim telah memesan atribut dengan kualitas baik.
"Tidak ada itu, apa masalahnya kaos tangan, kualitas yang bagus saya anu (dipesankan)," kata Kadispora Sulbar Safaruddin kepada wartawan, Jumat (18/7/2023).
Safaruddin menegaskan atribut termasuk kaos tangan paskibraka sudah sesuai penganggaran. Dia menjamin barang yang diadakan berkualitas.
"Bahkan yang kemarin tidak ada dianggarkan itu yang (aksesoris) di leher ada semua saya bagikan semua. Kualitas bagus, saya jamin," tegasnya.
Safaruddin kemudian mengaku tak mempersoalkan protes terkait atribut paskibra itu. Menurutnya, protes tersebut merupakan hal yang biasa.
"Protes (salah satu pelatih) terhadap kaos tangan dan pakaian Paskibra, bagi kita biasa saja. Itu kan kawan kita dan pelatih juga," terangnya.
Selanjutnya: Ada Masalah Pribadi....
Ada Masalah Pribadi
Sementara, Koordinator pelatih Paskibra Sulbar Aipda Muhammad Firman juga menanggapi kasus heboh tersebut. Dia menilai antara pelatih Syamsul Kadispora ada masalah personal.
"Soal atribut yang mereka gunakan sudah tepat dan baik. Jadi saya kira itu person saja. Sebab, kalau saya bersama teman-teman pelatih yang lain tidak ada persoalan dengan atribut yang digunakan Paskibra," ujar Firman kepada wartawan, Jumat (18/8).
Firman juga menjelaskan jika para anggota Paskibra yang menangis dalam video beredar karena ada insiden kecil saat pengibaran bendera. Saat itu, pembentang melepas ujung bawah bendera karena kondisinya yang akan terlilit jika tidak dilakukan.
"Jadi pada saat bendera akan dibentangkan adik Paskibra, dia lihat akan terlilit, maka dia cepat mengambil inisiatif untuk sengaja melepas. Kapan dia tidak lepas, maka akan membentuk silang dan tidak terbuka," paparnya.
Di sisi lain, dia mengapresiasi tim Paskibra Sulbar sudah bekerja maksimal. Termasuk pembentang bendera yang mengambil tindakan sigap di situasi tersebut.
"Saya sendiri apresiasi sang pembentang bendera ini, namanya Imam. Dia mengambil tindakan yang sangat heroik," pungkasnya.
Sementara itu, Syamsul yang dikonfirmasi detikcom belum memberikan tanggapan baik melalui pesan singkat maupun panggilan telepon.
Simak Video "Video: Momen Kericuhan Massa Demo Tolak Tambang di Mamuju Sulbar"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/ata)