Kawasan eks MTQ Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tampak jauh lebih ramai dari hari biasanya. Sejumlah anak usia dini TK dan PAUD di Kendari mengikuti pawai karnaval budaya dalam menyambut HUT ke-78 RI.
Pantauan detikcom pada Rabu (16/8) di lapangan Eks MTQ Kendari sekitar pukul 07.00 Wita, para guru tampak sibuk mengurus barisan anak-anak tersebut. Tak hanya itu, para orang tua juga tetap setia memantau dari dekat para buah hatinya.
![]() |
Keriuhan terdengar saat para pemimpin barisan pawai anak-anak TK tersebut mulai mengeluarkan aba-aba untuk memulai perjalanan. Anak-anak tersebut berbaris menggunakan pakaian yang beragam mulai dari pakaian profesi, lintas adat dan budaya hingga keagamaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebagiaan dan senyuman terpancar dari raut wajah anak-anak tersebut. Aksi lucu dan menggemaskan turut disaksikan oleh warga yang sudah berdiri di sisi jalan perlintasan pawai dari Eks MTQ Kendari hingga berakhir di Masjid Agung Al-Kautsar.
Ketua Pusat Kegiatan Gugus (PKG) PAUD Kendari, Nursia Sali mengungkapkan kegiatan yang melibatkan anak-anak usia dini ini sebagai perwujudan dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI di Kendari.
"Kegiatan ini dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Saya berinisiatif untuk mengumpulkan rekan-rekan kepala sekolah (TK PAUD) di bawah asuhan kita," kata Nursia ditemui wartawan, Rabu (16/8/2023).
Nursia mengungkapkan pawai karnaval budaya kali ini melibatkan anak-anak TK dari Kecamatan Mandonga dan Puuwatu, Kota Kendari. Ada sebanyak 25 lembaga sekolah anak usia dini yang terlibat dalam pawai budaya tersebut.
"Untuk pesertanya, di Kecamatan Mandonga sebanyak 13 lembaga dan Kecamatan Puuwatu sebanyak 12 lembaga," ujarnya.
Nursia mengatakan kegiatan pawai ini para pelajar anak usia dini diarahkan untuk menggunakan pakaian-pakaian unik. Mereka mengenakan pakaian dari berbagai profesi, budaya hingga lintas keagamaan.
"Mereka menampilkan pakaian-pakaian adat yang ada di Musantara antara lain ada yang pakai baju Bodo Sulawesi Selatan, pakaian adat Buton, Muna, hingga Tolaki," ungkap Nursia.
Dia menuturkan pelibatan anak-anak pada karnaval hari kemerdekaan tersebut sebagai wujud menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini.
"Kami melibatkan anak usia dini supaya mereka memiliki rasa cinta tanah air, tumbuh nasionalismenya dan bangga menjadi anak Indonesia," jelasnya.
(sar/asm)