Anak buah kapal (ABK) KLM Intan Berlian yang meminta pertolongan saat kapal karam di Perairan Tanggung Selaka, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng) ditolak oleh seseorang yang dipanggil 'komandan'. Beruntung para ABK itu berhasil dievakuasi dengan selamat.
KLM Intan Berlian karam di Perairan Tanjung Selaka, Sukamara pada Minggu (6/8) sekitar pukul 15.00 WIB. Para ABK KLM Intan Berlian baru dievakuasi pada Senin (7/8) sekitar pukul 15.20 WIB.
Dirangkum detikcom, Selasa (15/8/2023), berikut 4 fakta ABK kapal karam ditolak 'Komandan' saat meminta pertolongan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. 'Komandan' Tolak Evakuasi karena Cuaca Buruk
Insiden tenggelamnya KLM Intan Berlian awalnya viral di media sosial saat para ABK meminta pertolongan ke seseorang yang disebut 'komandan'. Para ABK lalu menghubungi komandan yang dimaksud.
Dalam video beredar, tampak kapal mereka mulai tenggelam. Para ABK melaporkan kondisi tersebut ke 'komandan' dan meminta segera dievakuasi.
"Kita sudah di atas rakit, laporan komandan, ini Kapal Intan Berlian sudah tenggelam. Karet sudah berhamburan," kata ABK saat meminta pertolongan.
Namun jawaban dari 'komandan' tersebut mengejutkan ABK. Komandan itu mengatakan ingin menolong tetapi kondisi cuaca tak memungkinkan.
"Saya mau tolong Anda tetapi ini kondisi cuaca tidak memungkinkan, karena besar sekali ombak ini e," ucap komandan dalam video tersebut.
2. Basarnas-Polisi Tak Terima Laporan
Kasi Operasi Basarnas Palangkaraya Salman juga mengungkap bahwa pihaknya tidak menerima permintaan pertolongan dari ABK KLM Intan Berlian saat kapal mereka karam. Dia menyebut ABK tersebut berkomunikasi dengan 'komandan' yang belum diketahui identitasnya menggunakan radio marine.
"Itu bukan dari pihak Basarnas, karena mereka komunikasi menggunakan radio marine," terang Salman saat dikonfirmasi detikcom, Senin (14/8).
Hal senada juga disampaikan Kasat Polair Polres Kotawaringin Timur AKP Triawan Kurniadi. Dia mengatakan pihaknya juga tidak menerima laporan terkait kapal karam di Perairan Tanggung Selaka.
"Wah, gak ada konfirmasi ke kita, agennya juga kita gak tau. Mohon maaf," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
3. KLM Intan Berlian Hendak ke Tanjung Pinang
Di sisi lain, Kasi Operasi Basarnas Palangkaraya Salman Salman mengaku belum mengetahui pasti penyebab kapal KLM Intan Berlian hingga tenggelam. Namun dia mengungkap kapal tersebut dari Sampit, Kotawaringin Timur hendak berlayar ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
"Hendak menuju Tanjung Pinang. (Belum diketahui penyebab tenggelam) iya belum," kata Salman.
4. 6 ABK KLM Intan Berlian Selamat
Salman mengungkap ada 6 ABK KLM Intan Berlian saat kapal karam. Mereka lalu dievakuasi kru kapal TB Ocean Runner II yang saat itu melintas di sekitar lokasi.
"Info terakhir semua kru sudah sampai di Sampit, Kotawaringin Timur, itu info yang kami dapat dari agen kapal (KLM Intan Berlian)," ujar Salman.
Salman memastikan 6 ABK KLM Intan Berlian tersebut dalam kondisi baik. Bahkan mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Dari informasi agen kapal semua kru dalam kondisi selamat dan sudah berada di rumah masing-masing," terangnya.
Adapun keenam ABK tersebut yakni Haris (nahkoda), Desi (Setiawan Mualim), Soemarwoto (KKM), Cardik Abdullah (masinis), Bahar (juru mudi) dan Dwi Teguh (juru mudi).