Tanggal 13 Agustus 2023, sebuah fenomena alam menakjubkan akan terjadi di langit Indonesia. Fenomena tersebut adalah hujan meteor Perseid atau meteor shower.
Dikutip dari laman NASA, hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melewati puing-puing paling berdebu dari jalur komet Swift-Tuttle. Hujan meteor Perseid ini akan menjadi pertunjukan bintang jatuh terbaik tahun ini.
Lantas, apa sebenarnya hujan meteor perseid itu? Apakah berbahaya? Kapan terjadi dan bagaimana cara melihatnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak ulasan selengkapnya berikut ini!
Apa Itu Hujan Meteor Perseid?
![]() |
Mengutip dari laman Space.com, hujan meteor Perseid adalah fenomena kosmik yang terjadi ketika Bumi melewati puing-puing berupa bongkahan es dan batu yang ditinggalkan oleh Komet 109P/Swift-Tuttle. Komet ini terakhir melintas dekat Bumi pada tahun 1992 silam.
Puncak Perseid terjadi ketika Bumi melewati area terpadat dan paling berdebu di jalur komet tersebut.
Pada fase ini, detikers bisa melihat sekitar 100 hujan meteor dalam waktu satu jam. Hal ini juga didukung dengan kondisi cuaca malam yang hangat dan cerah sehingga detikers bisa melihat berbagai hujan meteor ini dengan mata telanjang.
Apakah Hujan Meteor Berbahaya?
Sebagian detikers mungkin bertanya, apakah fenomena hujan meteor ini berbahaya? Atau dapatkah meteor-meteor tersebut menabrak bumi?
Meskipun disebut bahwa lintasan atau orbit komet Swift-Tuttle bisa sangat dekat dengan bumi, namun menurut Astronomical Society of the Pacific, ia tidak akan menabrak planet kita.
Disebutkan bahwa orbit Swift-Tuttle yang melewati Bumi pada tahun 3044 dapat membawanya dalam jarak satu juta mil dari planet kita. Itu lebih dari dua kali jarak Bumi ke Bulan.
Sementara itu mengutip laman Earthsky, fenomena saat meteor menghantam bumi ini sangat jarang terjadi dalam sejarah.
Hal ini terutama karena sifat tipis dari puing-puing komet itu sendiri. Sebagian besar Perseid itu berukuran sangat kecil, seukuran butiran pasir. Hampir tidak ada pecahan yang sampai ke Bumi, karena akan hancur oleh atmosfer Bumi.
Kapan Hujan Meteor Perseid Terjadi?
![]() |
Menurut laman Royal Museum Greenwich, hujan meteor Perseid aktif terjadi setiap tahun dari pertengahan bulan Juli hingga akhir Agustus.
Di tahun 2023 ini, hujan meteor Perseid aktif antara tanggal 17 Juli hingga tanggal 24 Agustus 2023. Adapun puncaknya, fenomena ini adalah pada tanggal 12-13 Agustus 2023.
Yang menarik, tahun ini pertunjukan hujan meteor Perseid akan menjadi yang paling cantik dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena cahaya bulan yang hanya menyala sekitar 10% selama puncak Perseid sehingga memungkinkan pengamat bisa melihat berbagai meteor-meteor yang lebih redup.
Berbeda pada tahun 2022 lalu, puncak Perseid dipengaruhi oleh bulan purnama yang menerangi langit. Sehingga meteor yang lebih redup tidak terlalu terlihat.
Cara Melihat Hujan Meteor
Masih dari laman Royal Museum Greenwich, untuk melihat hujan meteor Perseid tidak perlu menggunakan teleskop atau alat teropong apapun. Perseid dapat dilihat dengan mata telanjang.
Menggunakan teropong hanya akan membuat bidang pandangan mata anda sempit.
Yang dibutuhkan hanya tempat yang nyaman untuk melihat ke langit. Pilihlah tempat yang bebas dari penghalang seperti pepohonan atau bangunan.
Agar semakin jelas melihat meteor shower ini, kurangilah jumlah intensitas cahaya pada bidang pandang detikers. Beri juga waktu untuk mata agar menyesuaikan diri dengan kegelapan sehingga mata bisa menangkap cahaya bintang-bintang yang redup.
Hindari melihat ponsel atau cahaya apapun.
Di Mana dan Kapan Waktu Terbaik Melihat Hujan Meteor Perseid?
Mengutip laman NASA, Perseid paling baik dapat dilihat di Belahan Bumi Utara. Hal ini karena Perseid datang dari arah konstelasi Perseus di bagian Utara Bumi.
Namun demikian, jika detikers berada di Indonesia tidak perlu mengarahkan pandangan pada arah tertentu. Meteor umumnya dapat dilihat di seluruh langit.
Kuncinya adalah memperluas pandangan anda dan perhatikan bintang-bintang di langit dengan sabar.
Adapun waktu terbaik untuk melihat hujan meteor Perseid ini adalah pada saat dini hari hingga sebelum fajar. Yakni antara pukul 12.00 hingga pukul 05.30 pagi.
Hal ini ini karena pada saat tersebut langit berada pada kondisi paling gelap dan target berada pada posisi tertinggi di langit.
Doa dan Adab Ketika Melihat Hujan Meteor
Fenomena hujan meteor, sejatinya adalah salah satu bukti atau tanda-tanda dari kekuasaan Tuhan Pencipta Alam. Karena itu sebaiknya hal ini disikapi dengan mengucapkan syukur atau memuji kebesaran-Nya.
Bagi yang beragama Islam, dapat membaca doa-doa ketika melihat bintang atau meteor jatuh sebagaimana diajarkan para ulama. Dinukil detikSulsel dari Buku Induk Doa dan Zikir karangan Imam Nawawi, berikut doa dan adab ketika melihat bintang atau meteor jatuh.
مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Mâsyâ Allâh. Lâ quwwata illâ billâh.
Artinya, "Sesuatu dikehendaki Allah. Tiada kekuatan selain kekuatan Allah."
Diriwayatkan dalam kitab Ibnu Sinni melalui Ibnu Mas'ud RA., menceritakan bahwa tidak dianjurkan untuk mengikutkan pandangan kepada bintang jatuh (meteor) dan sebaiknya membaca doa tersebut di atas.
Dalam hadits lain, sebagaimana diriwayatkan Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm, dari Urwah ibuz Zubair RA., mengatakan "Apabila seseorang diantara kalian melihat kilat atau meteor, maka janganlah ia menunjukkan isyarat kepadanya, tetapi boleh menggambarkannya dan menyifatinya.
Maksud dari hadits tersebut tidak dianjurkan untuk menunjuk dan memandang bintang atau meteor tersebut. Wallahu a'lam.
Nah, demikianlah penjelasan tentang fenomena hujan meteor Perseid pada bulan Agustus 2023 ini. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)