Pengantin pria inisial A (17) di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kabur usai menjalani akad nikah dengan istrinya, K (16). Mempelai wanita pun terpaksa duduk sendiri di pelaminan saat acara resepsi berlangsung.
Acara kedua mempelai berlangsung di Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Jumat (11/8). Momen mempelai wanita duduk sendiri di pelaminan itu kemudian viral di media sosial.
Dirangkum detikSulsel dari detikBali, Minggu (13/8/2023), berikut 5 fakta pengantin pria di Bima kabur usai akad nikah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mempelai Wanita Hamil 7 Bulan
Ayah mempelai wanita, Adhar Amiruddin (34) mengatakan sengaja menikahkan putrinya dengan pria tersebut. Menurutnya, putrinya telah hamil tujuh bulan atas perbuatan pria tersebut.
"Mereka nikah karena anak saya hamil tujuh bulan dengan dia," kata Adhar saat dihubungi detikBali, Sabtu (12/8).
Meski anaknya hamil tujuh bulan, Adhar menyebut pria tersebut mengelak dan tidak mengakui hubungan terlarang mereka. Sementara putrinya mengaku dihamili oleh pria itu.
"Dia menolak itu sehingga tidak ingin menikah. Tidak mungkin anak saya sebut nama orang yang tidak ada kaitannya," beber Adhar.
2. Mempelai Pria Tunjukkan Gelagak Aneh
Sejak akad nikah berlangsung, Adhar menyebut pria itu sudah menunjukkan gelagat aneh. Pria itu langsung pergi bersama bibinya setelah akad berlangsung.
"Pada saat akad nikah, ketika jabat tangan, dia (pengantin pria) tidak lihat wajah kami, apalagi cium tangan. Dia langsung pergi dan ditarik keluar oleh bibinya," ungkap Adhar.
3. Mempelai Pria Tak Didampingi Orang Tua
Adhar juga mengungkapkan pria itu tidak didampingi kedua orang tuanya saat proses akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA). Pria itu hanya didampingi oleh seorang saksi.
Menurut Adhar, orang tua pria itu sebenarnya datang ke KUA. Namun mereka hanya berdiri di pojok ruangan dengan pakaian yang menurutnya tidak sopan.
"Orang tuanya hadir di KUA, tapi tidak ikut bersama kami di depan KUA. Yang ikut itu saya dan istri saya, saksi saya. Mereka cuma ada saksi satu orang. Mereka (orang tua pengantin laki-laki) malah berdiri di pojokan. Pakaiannya juga tidak sopan," tutur Adhar.
Fakta lainnya di halaman selanjutnya.
4. Keluarga Mempelai Pria Tolak Pesta Meriah
Adhar melanjutkan, keluarga pria itu menolak melangsungkan pernikahan dengan pesta meriah. Mereka hanya menginginkan akad di KUA.
Namun pihak keluarganya tetap ingin menggelar resepsi pernikahan. Adhar mengaku sudah meminta pihak pria untuk hadir namun tetap menolak.
"Dia tidak hadir maklum, karena dia tidak mau nikah dengan acara resepsi, tapi kami menginginkan pesta. Kami sudah minta ketika di KUA, hadir cukup dua jam saja berdiri di pelaminan, tapi dia tidak mau," urai Adhar.
5. Keluarga Mempelai Wanita Lapor ke Polisi
Karena sikap pihak keluarga pria itu, Adhar merasa telah dipermalukan. Pihaknya pun membawa masalah ini ke ranah hukum.
"Kami lapor masalah ini ke polisi, hari ini kami ke Polres. Jangan karena kami miskin, tapi kami punya harga diri," ucap Adhar.
Baca juga: 6 Pengakuan Senior Bunuh Sadis Mahasiswa UI |
Adhar menuturkan sikap pengantin pria dan keluarganya itu merupakan masalah besar. Bahkan ada keluarganya yang emosi dan telah berkumpul untuk mencari dan menemui pria tersebut.
"Saya sudah tenangkan seluruh keluarga yang mau marah. Saya tahan karena kami mau lapor polisi dulu. Kami tempuh jalur hukum dulu," ujarnya.
"Tuntutan ataupun kemauan kami, dia harus ditangkap polisi karena kami kecewa. Kami malu, kenapa dia kabur. Itu saja permintaan kami," tegas Adhar.