200 Hektare Sawah di Pinrang Kekeringan, Petani Minta Dibuatkan Embung

200 Hektare Sawah di Pinrang Kekeringan, Petani Minta Dibuatkan Embung

Muhclis Abduh - detikSulsel
Sabtu, 12 Agu 2023 18:15 WIB
Kondisi kekeringan sawah petani di Pinrang, Sulsel.
Foto: Kondisi kekeringan sawah petani di Pinrang, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Pinrang -

Sekitar 200 hektare areal persawahan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami kekeringan hingga membuat tanaman padi mati. Petani meminta pemerintah untuk membuatkan embung penampungan air.

"Ini kondisi ada 200 hektare sawah terdampak kekeringan akibat kekurangan air," ungkap petani bernama Abdul Rasyid kepada detikSulsel, Sabtu (12/8/2023).

Dia mengaku kondisi kekeringan tersebut membuat petani merugi. Sebab mereka berharap bisa mendapatkan hasil dari pertanian mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah tabur benih dan tanam langsung sudah ada satu mingguan usianya. Banyak yang sudah mati padinya apalagi dampak El Nino ini," bebernya.

Lahan pertanian tersebut juga merupakan tambak udang yang dialihfungsikan di daerah Kelurahan Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang. Saluran irigasi juga belum sampai ke daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saluran irigasi yang belum sampai. Kami petani hanya mengandalkan air hujan dan air sungai, itu pun masih setengah mati kita lakukan pompanisasi," jelasnya.

Dia pun meminta agar pemerintah bisa memfasilitasi untuk menambah alat pompa air. Sehingga bisa membantu pasokan air ke sawah petani.

"Sudah ada bantuan pompa muara tahun 2021 tapi tidak cukup untuk mengairi sawah yang kurang lebih 200 hektare. Kita berharap ada tambahan pompa," imbuhnya.

Lebih lanjut dia juga berharap untuk jangka panjang agar bisa dibuatkan embung penampungan air. Sehingga ada pasokan air yang bisa digunakan petani saat terjadi kekeringan.

"Kita juga harap bisa ada embung. Jadi ada pintu di ujung sungai sebagai penampungan air untuk kemudian dipompa naik ke sawah," imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Irigasi Pedesaan Dinas PSDA Kabupaten Pinrang, Husni Nakka mengatakan area tersebut memang belum terbangun saluran irigasi. Pasalnya termasuk lahan yang baru dialihfungsikan menjadi sawah.

"Belum ada memang (saluran irigasi) karena memang daerah di sana areal tambak udang dijadikan sawah," paparnya.

Terkait permintaan pompa dan pembuatan embung, dia menilai tidak cocok di wilayah tersebut. Menurutnya embung cocok dibuat di daerah yang berada di hulu.

"Pengadaan embung di wilayah pertanian tidak ada di kami. Yang ada itu kalau dia di daerah hulu resapan air. Kalau di tengah areal persawahan tidak ada," jelasnya.

Dia pun meminta kepada warga agar menyampaikan keluhannya secara langsung ke Dinas PSDA. Sehingga bisa dilihat model penanganan yang bisa segera ditindaklanjuti.

"Belum ada penyampaian ke kami, itu yang kami tunggu secara resmi. Supaya kami mengerti bagaimana kondisi dan seperti apa tindakan yang bisa kami lakukan," paparnya.




(ata/asm)

Hide Ads