Pagar tembok SD Inpres Banta-bantaeng I, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) nyaris roboh hingga diganjal menggunakan bambu. Pagar tembok itu rupanya sudah mulai mengalami keretakan sejak 2016 lalu.
"Iya itu sudah retak awal saya masuk di sini. 2016 ada keretakan," kata Kepala Sekolah SD Inpres Banta-bantaeng I, Baena (56) kepada detikSulsel, Jumat (11/8/2023).
Baena mengatakan pihak sekolah telah melakukan antisipasi terhadap pagar tembok yang nyaris roboh itu. Dia menyebut telah melakukan pemasangan kerangka besi untuk membuat tembok kokoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat itu (2016) belum ada besi di atasnya, jadi saya berusaha untuk kasi besi itu di atasnya, supaya ada pengikat tidak roboh turun," lanjutnya.
Meski begitu, Baena tidak menampik kondisi pagar tembok sekolah itu sudah mengkhawatirkan. Makanya, pihaknya telah mengimbau para siswa untuk tidak bermain di dekat pagar.
"Kalau di luar (pagar) kita memang sampaikan ke anak-anak kalau jalan jangan sampai menyentuh itu bambu. Itu mereka kan ada satpam sekolah yang melihati. Jadi kalau anak-anak pulang kan, satpam berdiri di depan," sambungnya.
Selain itu, Baena telah melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar. Dia mengaku sudah melaporkan kondisi tembok pagar itu sejak masih mengalami keretakan pada 2016 lalu.
"Kan sebelumnya itu belum begitu. Belum begitu itu parah itu tembok. Kan seiring berjalannya waktu abrasi itu tembok. Kalau upaya saya sebagai kepala sekolah hanya melaporkan ke Dinas Pendidikan. Sejak awal saya masuk ke sini saya sudah sampaikan," paparnya.
"Tapi Alhamdulillah sudah dijanjikan, katanya untuk perbaikan secara keseluruhan tahun 2024," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pagar tembok setinggi 2 meter itu dalam kondisi miring ke arah luar sekolah. Terlihat ada 9 batang bambu yang digunakan sebagai penyanggah.
Di atas pagar tembok itu, terpasang rangka besi berwarna putih. Tepat di ujung kerangka besi itu berbentuk lancip mengarah keluar pagar sekolah.
Sementara, beberapa anak sekolah terlihat bermain kelereng tepat di depan pagar tersebut. Siswa lainnya tampak santai tetap berlalu-lalang di depan pagar tembok itu.
(asm/ata)