.webp)
Sejumlah fraksi di DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) belum menemui kesepakatan alias deadlock dalam menentukan 3 nama calon penjabat (Pj) gubernur dari 4 nama yang ada. Penentuan 3 nama itu selanjutnya akan digelar melalui pemilihan langsung (voting) dalam rapat paripurna malam ini, untuk selanjutnya diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Deadlock. Jadi pengusulan tiga besar kita tentukan di paripurna. Votingnya di rapat paripurna," kata Ketua Fraksi NasDem Ady Ansar kepada detikSulsel, Selasa (8/8/2023).
Ady mengatakan keempat calon yang dibahas DPRD Sulsel ialah Bahtiar, Jufri Rahman, Aswanto, dan Abdul Rivai Ras. Namun, Ady mengaku tidak bisa mengungkapkan fraksi apa saja yang mendukung empat figur tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Empat orang nama yang akan dibawa ke paripurna. Satu, Jufri Rahman. Dua, Aswanto. Tiga, Bahtiar. Empat, Rivai Ras. Itu (jumlah fraksi mendukung) rahasia, tidak bisa saya sampaikan," imbuhnya.
Akibat tidak menemukan hasil musyawarah, pemilihan langsung alias voting akan dilaksanakan malam nanti, Selasa (8/8). Ady mengatakan rapat paripurna akan dimulai pukul 20.00 Wita di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sulsel.
"Jam 8 (di Ruang Rapat Paripurna)" jawabnya.
Pemilihan pada rapat paripurna malam nanti akan dilakukan dengan asas tertutup atau rahasia. Setiap anggota dewan mendapat satu hak suara.
"Satu orang satu kertas, (voting) tertutup," ungkap Ady Ansar.
Ady juga menambahkan 4 nama yang mencuat saat ini, sudah didiskusikan pada rapat pimpinan DPRD, Senin (7/8) malam. Ia menuturkan rapat pada hari ini sifatnya konsultatif dan tidak resmi.
"Rapat hari ini sebenarnya tidak ada rapat. Rapat hanya rapat biasa, konsultasi. Untuk mencari jalan keluar bagaimana mengatasi kebuntuan ini," ujarnya.
"Tapi tetap saja deadlock kan. Karena memang sudah ada perbedaan (dari tiap fraksi)," pungkasnya.
Sekadar diketahui, 4 nama yang dibahas DPRD Sulsel berasal dari lembaga yang berbeda. Mulai dari Staf Ahli Bidang Hukum Kemenkominfo Aswanto, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, Staf Ahli Bidang Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman Kemenko Polhukam Laksamana Muda TNI Abdul Rivai Ras, dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kemenpan RB Jufri Rahman.
(asm/nvl)
