Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis gempa magnitudo (M) 5,4 yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). BMKG memastikan gempa di Palu tidak berpotensi terjadinya tsunami.
Gempa tektonik di Palu terjadi pada Minggu (6/8/2023) pukul 18.09 Wita di wilayah Palu dan dirasakan hingga ke Sigi dan Parigi. Gempa ini berlokasi di 1.14 Lintang Selatan dan 120.16 bujur Timur.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,3," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis, Minggu (6/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BMKG memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Daryono mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)" tulis Daryono.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Palu dengan skala intensitas III yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Kemudian MMI III-IV di Parigi yang pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Lalu MMI IV-V di Sigi. Artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono.
(ata/ata)