Kapal jenis Landing Craf Tank (LCT) dengan nama lambung KM Modern Putra Samudera dihantam gelombang di perairan Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut). Hantaman gelombang membuat kapal tenggelam hingga 3 anak buah kapal (ABK) hilang dan belum ditemukan.
Kapolsek Gane Barat, Iptu Wawan Lauwanto mengatakan, kapal awalnya berlayar dari Weda, Halmahera Tengah tujuan Sorong, Papua Barat Daya pada Sabtu (5/8). Kapal tersebut mengangkut 2 unit ekskavator dan 1 dump truck.
Kapal kemudian dihantam gelombang tinggi di sekitar Tanjung Liboba, Halsel. Kapal lalu tenggelam pada Minggu (6/8) pukul 06.30 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapal tenggelam dihantam gelombang tinggi," ucap Wawan kepada detikcom, Minggu (6/8/2023).
Kapal tersebut dinahkodai 7 ABK. Empat ABK selamat, sedangkan 3 ABK lainnya masih dalam pencarian.
"Saat ini 4 korban sudah dirawat di Puskesmas Kukupang, sedangkan 3 korban lainnya masih dalam pencarian," jelas Wawan.
Sementara itu, Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman mengatakan pihaknya menerima informasi adanya signal distres di sekitar Tanjung Liboba, Halsel pada Sabtu (5/8) sekitar pukul 23.02 WIT.
Dari signal itu, Basarnas langsung berkoordinasi dengan Command Center (BCC) untuk melakukan e-broadcast ke kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian.
"Dari signal itu, pada pukul 00.16 WIT Kansar Ternate langsung berkoordinasi dengan Command Center untuk melakukan e-broadcast ke kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian," ujarnya.
Kemudian Basarnas kembali menerima informasi dari Kapolsek Gane Barat pada pukul 11.45 WIT, bahwa warga Desa Kukupang menemukan 4 orang terapung di atas lovecraft di Tanjung Joronga dan dievakuasi oleh warga desa setempat. Sedangkan 3 rekan korban belum diketahui keberadannya.
"Jadi setelah menerima laporan tersebut, pukul 12.05 WIT tim SAR gabungan bergerak menuju lokasi kejadian menggunakan RB 309 Ternate untuk melakukan operasi pencarian," pungkas Fathur.
(ata/sar)