Kantor KPU Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya disegel warga dengan menggunakan bambu dan kain gegara satu nama komisioner diganti. Polisi menyebut pemalangan tersebut sudah berlangsung selama tiga hari.
"Pemalangan itu palang adat, sudah sejak Senin pagi. Sampai sekarang masih dipalang," kata Kapolres Tambrauw AKBP Bendot Dwi Prasetyo kepada detikcom, Kamis (2/8/2023).
Bendot mengatakan pemalangan dilakukan oleh warga Kampung Wayo, Distrik Fef, Tambrauw sejak Senin (31/7) lalu. Mereka tak terima Yohanis Viktor digantikan oleh George Saa sebagai komisioner KPU Tambrauw.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada pergantian nama dari Yohanis Viktor menjadi George Saa. Sehingga warga tidak terima dan lakukan aksi palang," terangnya.
Bendot tak menjelaskan secara detail terkait pergantian komisioner KPU tersebut. Namun dia memastikan pergantian komisioner tersebut menjadi pemicu sehingga warga melakukan penyegelan kantor KPU dan menuntut tiga hal.
"Bunyi tuntutannya, warga yang mengatas nama koalisi masyarakat pemuda Tambrauw dengan tegas menuntut menolak dan tidak mengakui George Saa sebagai anggota KPU Tambrauw," katanya.
Selain itu, warga juga meminta KPU RI memberhentikan Maklon Mainolo sebagai sekretaris KPU Tambrauw. Serta memulihkan nama baik Yohanis Viktor Baru sebagai anak adat Tambrauw.
"Kami meminta kepada KPU RI untuk segera menghentikan Maklon Mainolo sebagai sekretaris KPU Tambrauw. Kami atas nama masyarakat Tambrauw meminta segera pulihkan nama baik anak kami Yohanis Viktor Baru selaku anak adat Tambrauw," beber Bandot.
Di sisi lain, Bandot memastikan situasi Kamtibmas di Tambrauw tetap kondusif. Warga melakukan aksi di kantor KPU dengan tertib.
"Situasi kamtibmas di Tambrauw secara umum berjalan dengan normal, aman dan kondusif, masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa. Hingga saat ini kantor masih dipalang oleh masyarakat," ungkapnya.
(hsr/hsr)