Manajemen Rumah Sakit (RS) Hapsah Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) buka suara terkait tenaga kesehatan (nakes) ramai-ramai resign gegara gaji menunggak. RS Hapsah mengaku berkomitmen menuntaskan pembayaran gaji nakes dalam tiga bulan ke depan.
"Komitmen kami dengan karyawan 3 bulan ke depan untuk menyelesaikan ini. Jadi kesepakatan ini dibuat bersama antara karyawan dan pihak RS Hapsah termasuk nakes yang saat ini resign," kata Legal Konsultan RS Hapsah Bone Ilham Hasanuddin kepada detikSulsel, Kamis (3/8/2023).
Ilham menegaskan tidak ada gaji karyawan maupun nakes yang tidak dibayarkan. Dia menyebut gaji mereka memang belum dibayarkan penuh namun tetap akan dilunasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu kami luruskan tidak benar jika gaji karyawan tidak dibayarkan, memang tidak dibayarkan penuh. Sebab masalah penggajian dengan karyawan semua sudah sesuai dengan kesepakatan bersama. Dan kami tegaskan pula bahwa semua pasti akan dibayarkan," sebutnya.
Ilham menambahkan, pihak RS Hapsah akan memprioritaskan pembayaran sisa gaji yang belum terbayar tersebut. Hanya saja nakes diharap bersabar karena operasional RS Hapsah baru berjalan pascaputus kontrak dengan BPJS Kesehatan.
"Kami minta nakes bersabar. RS Hapsah saat ini masih dalam masa recovery pascapandemi COVID 2 tahun kemarin dan pascapemutusan kontrak dengan pihak BPJS Kesehatan," jelasnya.
Untuk diketahui, sebanyak 10 nakes RS Hapsah Bone ramai-ramai mengajukan surat resign atau pengunduran diri. Para pegawai menuding pihak rumah sakit sudah satu tahun tidak membayarkan gaji mereka.
DPRD Bone pun mewanti-wanti RS Hapsah untuk segera melunasi gaji nakes yang sudah setahun menunggak. DPRD Bone memberikan waktu satu pekan ke pihak rumah sakit.
"Kami suruh tutup jika tidak segera bayarkan gaji nakes. Kami sampaikan segera bayarkan semua dalam kurun satu minggu ini," kata anggota Komisi IV DPRD Bone Andi Muh Salam, Kamis (3/8).
(asm/asm)