"Kami suruh tutup jika tidak segera bayarkan gaji nakes. Kami sampaikan segera bayarkan semua dalam kurun satu minggu ini," kata anggota Komisi IV DPRD Bone Andi Muh Salam kepada detikSulsel, Kamis (3/8/2023).
Lilo sapaan akrab Muh Salam mengaku kesal jika hak dari nakes tidak dibayarkan. Dia pun menyinggung RS Hapsah pernah berpolemik dengan BPJS Kesehatan.
"Kasian itu nakes jika haknya tidak dibayarkan. Ini juga RS Hapsah belum selesai masalah kemarin dengan BPJS muncul lagi masalah baru," kata Muh Salam.
"Masalah yang dulu kalau bukan Komisi IV yang bantu sudah tidak ada layanan BPJS di sana, kalau BPJS tidak ada yakin bubar itu RS," sambungnya.
Dia menambahkan gaji tersebut menyangkut hak kelangsungan hidup para nakes. Oleh sebab itu masalah ini harus diatensi.
"Atas nama pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Bone akan atensi ini masalah. Pokoknya kami minta harus segera dibayarkan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 nakes RS Hapsah Bone, ramai-ramai mengajukan surat resign atau pengunduran diri. Para pegawai menuding pihak rumah sakit sudah satu tahun tidak membayarkan gaji mereka.
"Hari ini kami mengajukan resign serentak langsung ka 10 orang karena sudah tidak bisa sekali mi tahan. Sudah satu tahun gaji menunggak," kata seorang pegawai RS Hapsah yang resign, Didit kepada detikSulsel, Kamis (3/8).
Didit mengatakan bahwa jika mengacu pada slip gaji, tunggakan pembayaran dari RS Hapsah mulai terjadi sejak Agustus 2022. Namun dia menyebut durasi tunggakan gaji yang dialami para pegawai lainnya beragam.
"Kalau slip gajiku itu tunggakan RS mulai Agustus 2022. Tidak merata semuanya pegawai, yang pasti keterlambatan mulai Agustus, bahkan ada yang dipanjar dulu gajinya," sebutnya.
(hmw/sar)