Pengertian Puisi Rakyat, Jenis, Ciri-ciri serta Contohnya

Pengertian Puisi Rakyat, Jenis, Ciri-ciri serta Contohnya

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Selasa, 01 Agu 2023 21:00 WIB
Ilustrasi puisi
Foto: Ilustrasi puisi. (Getty Images/iStockphoto/mizar_21984)
Makassar -

Puisi rakyat merupakan karya sastra yang diciptakan pada masa lalu. Berikut ulasan terkait puisi rakyat mulai pengertian, jenis, ciri-ciri hingga contohnya.

Puisi rakyat adalah salah satu ragam sastra yang dipelajari dalam materi Bahasa Indonesia. Di dalam karya sastra tersebut terdapat berbagai pesan moral dan kebajikan.

Nah, untuk lebih memahami tentang puisi rakyat, berikut ini penjelasan lengkapnya yang dirangkum detikSulsel dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuk disimak!

Apa Itu Puisi Rakyat?

Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Puisi rakyat secara umum mengandung nilai-nilai atau pesan warisan leluhur.

ADVERTISEMENT

Puisi rakyat juga kerap disebut sebagai puisi lama. Hal ini dikarenakan puisi rakyat yang merupakan ungkapan hati penyair sangat dipengaruhi kisah-kisah masa lalu.

Ciri-ciri Umum Puisi Rakyat

Puisi rakyat atau puisi lama punya ciri khas tersendiri. Secara umum, puisi rakyat disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya.

Dari sisi penulisan, puisi lama terlihat kaku. Hal ini dikarenakan puisi lama terikat aturan-aturan, baik jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata, maupun rima.

3 Jenis Puisi Rakyat

Puisi rakyat atau puisi lama terdiri dari 3 jenis, yakni gurindam, pantun dan syair. Simak ulasan tiap jenis puisi rakyat dan ciri-cirinya di bawa ini:

1. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India yang kata serapannya 'kirindam' berarti 'mula-mula' atau 'perumpamaan'. Jenis puisi ini sarat akan nilai agama dan moral bahkan dijadikan norma dalam kehidupan.

Ciri Khas Gurindam

  1. Terdiri atas dua baris dalam sebait;
  2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata;
  3. Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
  4. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
  5. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian;
  6. Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
  7. Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

Contoh Gurindam

Contoh #1:

Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.

Contoh #2:

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.

2. Syair

Syair merupakan salah satu jenis puisi rakyat yang berasal dari Persia yang dikenal seiring masuknya Islam ke Indonesia. Istilah syair berasal dari bahasa Arab yaitu syi'ir atau syu'ur yang berarti 'perasaan yang menyadari', kemudian kata syu'ur berkembang menjadi syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.

Ciri-ciri Syair

  1. Setiap bait terdiri dari empat baris;
  2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata;
  3. Bersajak a-a-a-a;
  4. Semua baris adalah isi;
  5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan;

Contoh Syair

Judul: Syair Bertaubat

Janganlah engkau berbuat maksiat
Janganlah engkau berbuat jahat
Segeralah engkau bertaubat
Agar selamat dunia akhirat

Apabila engkau kesulitan
Dan menerima segala cobaan
Memohonlah kepada Tuhan
Pasti Tuhan mengabulkan

Jangan lupa kepadanya
Patuhilah perintahnya
Bertaubatlah kepadanya
Pasti Tuhan menerimanya

3. Pantun

Pantun yang merupakan puisi rakyat juga dikenal sebagai puisi Melayu. Pantun punya banyak istilah di berbagai daerah, yakni tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.

Ciri-ciri Pantun

  1. Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik;
  2. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata;
  3. Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b;
  4. Baris 1 dan 2 adalah sampiran;
  5. Baris 3 dan 4 adalah isi.

Contoh Pantun

Ikan nila dimakan berang-berang
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baik membawa diri

Nah, demikianlah penjelasan terkait pengertian puisi rakyat, jenis dan ciri-cirinya. Semoga bermanfaat ya, detikers.




(sar/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads