Anggota DPRD Halteng F-PDIP Ngamuk di Minimarket gegara Protes Soal Drainase

Maluku Utara

Anggota DPRD Halteng F-PDIP Ngamuk di Minimarket gegara Protes Soal Drainase

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Minggu, 30 Jul 2023 19:02 WIB
Momen anggota DPRD Halmahera Tengah Jonathan Pata Pata ngamuk di minimarket.
Foto: Momen anggota DPRD Halmahera Tengah Jonathan Pata Pata ngamuk di minimarket. (Dok. Istimewa)
Halmahera Tengah -

Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara Jonathan Pata Pata buka suara setelah mengamuk di minimarket. Politikus PDIP itu mengaku kesal lantaran manajemen minimarket tidak membangun drainase sesuai permintaannya.

"Itu dari pertama dorang (mereka) bangun kan saya so bilang bae-bae (baik-baik), saya bilang tolong ngoni (kalian) jangan lupa bikin saluran air ke bawah got. Kalau tarada (tidak) jalan ini dia ponong (penuh dengan genangan air)," ujar Jonathan kepada detikcom, Minggu (30/7/2023).

Selain ruas jalan akan tergenang air, Jonathan mengatakan rumahnya yang berjarak kurang lebih 20 meter dari minimarket tersebut juga akan terkena dampaknya. Dia menegaskan telah memberitahu pengelola minimarket tersebut saat proses pembangunan dan disetujui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru rumah saya pasti akan dia ponong (penuh dengan genangan air), karena ngoni (kalian) so bangun barang (gedung) ini di sini, terus dorang (mereka) bilang, 'oh iya pak, nanti kita tetap bangun saluran'," terangnya.

Ketika minimarket selesai dibangun, Jonathan kembali mendatangi para pekerja untuk menanyakan apa alasan mereka tidak membangun drainase. Namun alasan para pekerja, bos mereka tidak mengizinkan.

ADVERTISEMENT

"Saya sempat ke sana lagi, saya tanya bagaimana ngoni (kalian) bilang mau bikin saluran air kurang lebih 10 meter kong ngoni tara bikin? Terus dorang bilang, 'oh torang pe bos bilang tara (tidak) bisa, ah, ini gedung so jadi bagaimana'," tutur Jonathan.

Situasi itu membuat Jonathan emosi lantaran pesannya sejak awal diabaikan. Dia pun datang ke minimarket hendak menemui pimpinan manajemen Indomaret.

"Ternyata dorang tara bikin. Saya ingin baku dapa dengan dorang pe bos, alasan bos di luar lah, alasan banyak. Coba lewat kemari kong lihat di pinggir Indomaret itu bapecek, manusia tara bisa lewat itu," imbuhnya.

Jonathan juga mengaku terpaksa membuat drainase secara manual tepat di belakang minimarket. Hal itu dilakukan agar air dari minimarket tak meluber ke rumah-rumah dan jalanan.

"Terpaksa saya harus bikin manual got di belakang Indomaret itu biar jangan tergenang di jalan toh. Jadi awal-awal itu saya kasih ingat dorang bikin got supaya air tidak mengalir ke rumah sini dan jalan," tuturnya.

Jonathan mengatakan persoalan ini sebelumnya telah disampaikan ke rekannya di DPRD Halteng. Ia meminta agar pihak manajemen minimarket diundang untuk membahas persoalan ini, tapi permintaannya tidak digubris.

"Saya sampai so lapor di teman-teman dewan, so bilang torang panggil dorang bagaimana, tapi tarada tanggapan sama sekali, mangkali Indomaret ini dorang pe bekingan kuat apa," imbuh Jonathan.

Sebelumnya diberitakan, Jonathan mengamuk di Indomaret Lelilef, Kecamatan Weda Tengah, Halteng, Maluku Utara pada Sabtu (29/7) sekitar pukul 19.00 WIT. Jonathan juga melempar kaca minimarket dengan sekop.

"Iya, lempar sekop ke kaca, untungnya nggak pecah itu kacanya," kata Licensee Indomaret Malut Agung, Minggu (30/7).

Sementara Kepala Polsubsektor Weda Tengah Iptu Gafur Ibrahim mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan di lokasi kejadian meski sudah tidak lagi menemui Jonathan. Pihaknya pun belum berbicara lebih jauh soal proses hukum insiden itu.

"Kalau mau proses hukum, harus buat laporan ke Polres. Tapi sampai saat ini belum ada laporan masuk," jelasnya.




(hsr/sar)

Hide Ads