Puasa 13 Muharram: Niat, Dalil Anjuran, dan Keutamaannya

Puasa 13 Muharram: Niat, Dalil Anjuran, dan Keutamaannya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Sabtu, 29 Jul 2023 20:30 WIB
Ilustrasi Puasa
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Makassar - Setelah puasa Tasua 9 Muharram, puasa Asyura 10 Muharram, dan puasa 11 Muharram, umat muslim juga dapat mengerjakan puasa sunnah 13 Muharram. Adapun puasa 13 Muharram ini merupakan bagian puasa Ayyamul Bidh yang dikerjakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.

Hukum berpuasa di bulan Muharram merupakan adalah sunnah. Bahkan, dalam hadits berikut ini disebutkan bahwa puasa Muharram ini lebih utama dari puasa bulan Sya'ban yang paling sering dikerjakan oleh Nabi Muhammad.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).(1)

Adapun waktu pelaksanaan puasa 13 Muharram atau puasa Ayyamul Bidh hari pertama berdasarkan kalender Kementerian Agama (Kemenag) RI yaitu Senin 31 Juli 2023. Kemudian dapat dilanjutkan puasa Ayyamul Bidh hari kedua dan ketiga pada Selasa-Rabu, 1-2 Agustus 2023.

Nah, bagi umat muslim yang ingin mengerjakan puasa 13 Muharram, berikut ini bacaan niat, dalil anjuran, serta keutamaannya.

Disimak, ya!

Niat Puasa 13 Muharram

Sebenarnya, tidak ada bacaan khusus untuk niat puasa 13 Muharram. Namun jika ingin berpuasa di tanggal 13 Muharram, detikers bisa membaca niat puasa Ayyamul Bidh.

Berikut ini bacaan niat puasa 13 Muharram atau puasa Ayyamul Bidh:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."

Dalil Anjuran Puasa Ayyamul Bidh 13-15 Muharram

Anjuran melaksanakan puasa Ayyamul Bidh ini telah dijelaskan dalam berbagai hadits, salah satunya dalam riwayat Qatadah bin Milhan RA berikut ini:

وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)

Artinya: "Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: 'Rasulullah saw telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'." (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81).

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh 13-15 Muharram

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang luar biasa. Imam as-Subki dan ulama lainnya berpendapat bahwa orang yang berpuasa Ayyamul Bidh sekaligus mendapatkan kesunnahan berpuasa tiga hari tiap bulan. Sementara puasa tiga hari tiap bulan itu seperti puasa sepanjang tahun.

Berikut ini salah satu riwayat berkaitan dengan hal tersebut:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I'ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ': 1406 H], juz II, h. 109-110).(2)

Nah, demikianlah penjelasan tentang puasa 13 Muharram, meliputi niat, dalil anjuran, serta keutamaannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers!

Sumber:

(1) Laman resmi Nahdlatul Ulama 'Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaannya'
(2) Situs resmi NU 'Tata Cara Puasa Ayyamul Bidl: Hukum, Keutamaan, dan Niat'


(urw/alk)

Hide Ads