.webp)
Siswa SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Doni Amansya Calon Paskibraka Nasional (Capanas) yang diganti anak perwira polisi memilih mundur dari Paskibraka Provinsi Sultra. Pengunduran diri itu berdasarkan pertimbangan keluarga.
"Setelah berembuk bersama keluarga dan kuasa hukum, kami memutuskan bahwa Doni mengundurkan diri dari Paskibraka provinsi," kata kuasa hukum keluarga Doni, Andre Darmawan saat jumpa pers di LBH HAMI Sultra, Sabtu (29/7/2023).
Andre mengatakan banyak pertimbangan yang membuat pihaknya bersama keluarga Doni memilih mundur dari anggota Paskibraka provinsi. Satu di antaranya terkait psikologi Doni saat berada di lingkungan karantina Paskibraka provinsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pertimbangkan juga terutama masalah psikis, kalau dikarantina akan ketemu dengan panitia-panitia dari Kesbangpol (Sultra)," ujarnya.
Andre mengaku pihaknya tidak bisa menjamin psikologi Doni akan baik-baik saja saat mengikuti karantina yang dilaksanakan oleh Kesbangpol Sultra hingga pelaksanaan pengibaran bendera. Doni dan ibunya sudah menyampaikan secara resmi pengunduran dirinya tersebut ke Kesbangpol Konawe.
"Tadi juga Doni dan ibunya sudah melapor ke Kesbangpol Konawe tentang pengunduran diri ini dan Doni tidak akan mengikuti lagi kegiatan Paskibraka di provinsi," ujar dia.
"Intinya walaupun Doni tidak jadi berangkat ke Jakarta mengibarkan bendera tapi bagi kami Doni yang sudah berhasil mengibarkan bendera kebenaran dan kejujuran disaksikan seluruh Indonesia," ungkapnya.
(ata/hmw)
