Puasa Asyura 2023: Niat, Jadwal, serta Keutamaannya

Puasa Asyura 2023: Niat, Jadwal, serta Keutamaannya

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Jumat, 28 Jul 2023 04:08 WIB
Melalui SKB 3 Menteri, pemerintah menetapkan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram sebagai hari libur nasional. Lantas, libur 1 Muharram 1445 H sampai kapan?
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn)
Makassar -

Puasa Asyura merupakan puasa sunnah sehari setelah puasa Tasua 9 Muharram. Lalu seperti niat, jadwal, serta keutamaan puasa Asyura?

Dilansir dari NU Online, Muharram merupakan bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadhan. Salah satu puasa yang dianjurkan saat bulan Muharram adalah berpuasa pada hari kesepuluh di bulan mulia tersebut.

Yuk simak niat, jadwal, serta keutamaan puasa Asyura berikut ini sebagaimana dihimpun dari laman NU Online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Asyura

Sebelum melakukan puasa Asyura diwajibkan untuk berniat terlebih dahulu. Niat puasa Asyura dapat dilakukan sejak siang hari dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

Berikut niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma syûrâ-a lilâhi ta'âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'âlâ

Jadwal Pelaksanaan Puasa Asyura 2023

Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023 dan kalender yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, Tahun Baru Islam atau tanggal 1 Muharram jatuh pada 19 Juli 2023. Dengan demikian, puasa Asyura 10 Muharram bertepatan dengan 28 Juli 2023.

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa bagi umat Muslim. Adapun keutamaan dari puasa Asyura, yaitu:

1. Puasa Paling Utama selain Ramadhan

Puasa Asyura juga disebut puasa yang paling utama. Rasulullah saw bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

2. Meleburkan Dosa di Tahun yang Lalu

Keutamaan lainnya dari puasa Asyura yaitu meleburkan dosa di tahun yang lalu. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abi Qatadah. Bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang puasa di hari Asyura, beliau menjawab: Meleburkan dosa di tahun yang lalu.

3. Diampuni Dosa-dosa Selama 70 Tahun

Umat muslim yang melaksanakan puasa Asyura juga dapat memperoleh keutamaan berupa pengampunan tujuh puluh tahun dari dosa-dosa yang pernah dilakukan. Pendapat demikian merupakan pendapat dari para ulama terdahulu.

4. Mendapatkan Pahala 10.000 Orang Haji, Umrah, hingga Mati Syahid

Keutamaan puasa Asyura turut dijelaskan oleh KH Sholeh Darat yang mengambil keterangan dari kitab Tarikhul Khamis karya Syaikh Husain bin Muhammad bin Hasan Addayyari Bakri.

Dijelaskan mengenai perintah Nabi Muhammad kepada para sahabat melaksanakan puasa Asyura. Selain itu, Nabi Muhammad juga bersabda:

Barang siapa puasa tanggal 10 Muharram, maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umrah dan 10.000 orang yang mati syahid.

Tata Cara Puasa Asyura

Umat muslim yang hendak melaksanakan puasa Asyura perlu untuk memperhatikan tata cara pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari amal pahala puasa Asyura menjadi batal.

Berikut tata cara pelaksanaan puasa Asyura.

1. Niat

Bagi muslim yang hendak melaksanakan puasa Asyura, diharuskan membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa Asyura bisa diucapkan dalam hati maupun mengucapkannya dengan lisan.

Niat puasa Asyura dapat diucapkan sejak siang hari dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

2. Makan Sahur

Makan sahur menjelang puasa sangat dianjurkan. Waktu sahur yang lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan Diri

Muslim yang melaksanakan puasa Asyura, hendaknya mampu menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum, dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa pada umumnya.

4. Menjaga Diri

Tak hanya menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, umat muslim juga hendaknya menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa saat melaksanakan puasa Asyura. Seperti hadis Nabi Muhammad saw berikut:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya: "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).

5. Menyegerakan Berbuka

Saat tiba waktu berbuka puasa, hendaknya umat muslim yang melaksanakan puasa Asyura menyegerakan berbuka dan tidak menunda-nundanya.

Nah, demikianlah penjelasan lengkap tentang niat puasa Asyura, jadwal, serta keutamaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!

Sumber:

1. Situs resmi NU




(urw/urw)

Hide Ads