Fadilah-Hikmah Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram

Fadilah-Hikmah Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram

Edward Ridwan - detikSulsel
Rabu, 26 Jul 2023 20:04 WIB
Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Rabu 19 April 2023
Foto: Getty Images/iStockphoto/kertu_ee
Makassar -

Salah satu amalan puasa sunnah yang dianjurkan pada bulan Muharram ini adalah puasa Tasua dan Asyura. Lantas, apa saja fadilah dan hikmah puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram ini?

Mengutip NU Online, bulan Muharram adalah bulan yang mulia. Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan mulia (asyhurul hurum) selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Quran, surah At-Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: "Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah:36)

ADVERTISEMENT

Menjalankan puasa sunnah di bulan Muharram juga memiliki segudang keutamaan yang luar biasa. Keutamaan-keutamaan tersebut berupa ganjaran pahala hingga dihapuskannya dosa-dosa.

Lantas, apa saja fadilah dan hikmat puasa Tasua dan Asyura yang dikerjakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram? Berikut penjelasannya!

Fadilah dan Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Mengutip NU Online, berikut 6 fadilah dan keutamaan puasa Tasua dan Asyura:

1. Puasa yang Paling Utama setelah Ramadhan

Puasa Tasua dan puasa Asyura termasuk ke dalam puasa yang paling utama di bulan Muharram. Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya,

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

2. Puasa di Bulan Mulia

Puasa Tasua, Asyura dan puasa Muharram juga memiliki keutamaan karena termasuk puasa di bulan-bulan mulia (Asyhurul hurum). Diketahui Muharram adalah salah satu dari empat bulan mulia di sisi Allah selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Rajab.

Rasulullah SAW pun menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan-bulan mulia tersebut. Sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah.

"Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

3. Puasa Sehari Setara Puasa 30 Hari

Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa salah satu keistimewaan berpuasa di bulan Muharram termasuk puasa Tasua dan Asyura adalah mendapatkan pahala puasa setara 30 hari.

"Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

4. Puasa Asyura Menghapus Dosa Setahun

Khusus puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, disebutkan bahwa puasa ini mampu menjadi pelebur dosa selama setahun yang telah lewat. Hal ini termaktub dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Qatadah,

"Sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim).

5. Menjadi Pembeda Umat Islam dengan Yahudi

Sementara itu, puasa Tasua dan puasa Muharram pada tanggal 11, juga dianjurkan Rasulullah SAW. Hal ini sebagai pembeda dengan orang-orang Yahudi yang juga menjalankan puasa pada hari Asyura.

Diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

"Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya." (HR Ahmad)

6. Mendapat Pahala 1000 Malaikat

Salah satu keutamaan dari puasa Asyura yang juga luar biasa adalah Allah akan memberikan pahala 1000 malaikat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

"Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka." (HR. Muslim)

Hikmah Puasa Tasuah

Masih dari NU Online, terdapat 3 hikmah disunnahkannya puasa Tasua pada tanggal 9 Muharram sebagaimana diterangkan Imam An-Nawawi dalam kitab Majmu' Syarah Muhadzab.

1. Membedakan dengan Kaum Yahudi

Salah satu alasan dianjurkannya puasa Tasuah adalah sebagai pembeda dengan orang-orang Yahudi yang berpuasa hanya pada hari Asyura (10 Muharram) saja. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Ahmad bin Hambal dari Ibnu Abbas berikut,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ وَصُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا وَبَعْدَهُ يَوْمًا

Artinya, "Berpuasalah kalian pada hari Asyura, dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah kalian sebelumnya atau sesudahnya."

Syekh Zainuddin al-Malibadi dalam Fathul Mu'in, menjelaskan sebagai berikut,

والحكمة: مخالفة اليهود، ومن ثم سن لمن لم يصمه: صوم الحادي عشر، بل إن صامه، لخبر فيه. وفي الام: لا بأس أن يفرده

Artinya, "Hikmah puasa Tasu'a adalah menyelisihi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharam bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu'a. Puasa 11 Muharam tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu'a sesuai hadits Nabi saw (hadits di atas). Imam Syafi'i dalam kitab al-Umm mengatakan: "Tidak masalah hanya puasa Asyura saja." (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu'in pada hamisy I'anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).

2. Menyambung Puasa Asyura dengan Puasa Hari Lain

Hikmah lain dari puasa Tasua ini adalah untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya. Hal ini seperti larangan berpusa satu hari, hari Jumat saja tanpa menyambung dengan hari sebelum dan sesudahnya.

3. Kehati-hatian Menjalankan Puasa Asyura

sikap kehati-hatian dalam melaksanakan puasa Asyura karena bisa jadi hilalnya masih rendah dan terjadinya kesalahan dalam menetapkan tanggal 9 dalam hitungannya yang kenyataan sebenarnya adalah tanggal 10 Muharam atau Asyura. (Lihat: Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmû' Syarh al-Muhadzdzab, [Jeddah: Maktabah al-Irsyad: t.th], Juz VI, halaman 383).

Hikmah Puasa Asyura

Adapun Hari Asyura sendiri dulunya merupakan hari yang agung. Mengutip laman resmi Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta, pada hari ini Allah menyelamatkan nabi Musa dan Harun as. dan Bani Israil dari pengejaran Fir'aun.

Untuk mensyukuri hal tersebut, maka kaum Yahudi diperintahkan untuk melaksanakan puasa Asyura.

عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى الله بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di Madinah, maka beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari 'Asyura. Beliau bertanya kepada mereka: "Ada apa ini?"
Mereka menjawab, "Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini."

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Saya lebih layak dengan nabi Musa dibandingkan kalian." Maka beliau berpuasa 'Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa 'Asura."(HR. Bukhari no. 2204 dan Muslim no. 1130)

Nah, itulah penjelasan tentang fadilah dan hikmah puasa Tasua dan Asyura pada bulan Muharram. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(edr/alk)

Hide Ads