- Fungsi Sosial Teks Narasi (Social Function of Narrative Text)
- Ciri-Ciri Teks Narasi
- Unsur Kebahasaan Teks Narasi 1. Menggunakan kata kiasan (metafora) 2. Menggunakan kata kerja transitif dan intransitif 3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa 4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
- Jenis Teks Narasi 1. Narasi Informatif (Ekspositoris) 2. Narasi Artistik 3. Narasi Sugestif
- Struktur Teks Narasi 1. Orientasi 2. Komplikasi 3. Resolusi 4. Reorientasi
- Langkah-langkah Teks Narasi
Teks narasi merupakan karangan cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian yang disusun secara kronologis sesuai dengan urutan waktunya. Lantas apa fungsi sosial dari teks narasi tersebut?
Dalam teks narasi, peristiwa yang ditulis bisa benar terjadi ataupun hanya khayalan semata. Teks ini sering ditemukan dalam karya-karya seperti novel, cerpen maupun cerita inspiratif.
Lantas apa fungsi sosial dari teks narasi? Berikut penjelasan terkait fungsi sosial, ciri, unsur kebahasaan, jenis, struktur, serta langkah-langkah penulisan teks narasi yang dilansir detikSulsel dari laman Kemdikbud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk simak penjelasannya!
Fungsi Sosial Teks Narasi (Social Function of Narrative Text)
Fungsi sosial dari teks narasi yakni bertujuan untuk menceritakan sebuah cerita untuk menghibur para audiens atau pembaca. Selain itu, teks narasi juga bertujuan untuk memberikan informasi, wawasan, serta pengalaman estetis kepada pembaca.
Ciri-Ciri Teks Narasi
Sebuah teks dapat dikatakan sebagai suatu karangan narasi apabila memenuhi ciri-ciri di bawah ini:
- Teks berisi tentang cerita, kisah, dan peristiwa tertentu yang menggunakan gaya bahasa naratif.
- Cerita memiliki alur yang jelas dari awal hingga akhir cerita.
- Terdapat suatu peristiwa maupun konflik.
- Memiliki unsur-unsur pembentuk berupa tema, latar, alur, karakter, dan sudut pandang.
Unsur Kebahasaan Teks Narasi
Adapun unsur kebahasaan yang dimiliki teks narasi adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan kata kiasan (metafora)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metafora adalah kata atau kelompok kata yang tidak mewakili arti yang sebenarnya, melainkan digunakan untuk membandingkan dua hal secara langsung. Metafora disebut juga sebagai gaya bahasa atau majas perbandingan. Biasanya metafora digunakan untuk memperjelas atau membuat teks narasi terlihat lebih menarik.
2. Menggunakan kata kerja transitif dan intransitif
Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang dilengkapi dengan objek, baik itu benda, frasa ataupun kata ganti. Jenis kata kerja ini bisa diubah menjadi bentuk pasif.
3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa
Tentunya penggunaan kata benda, sifat, frasa atau klausa ini disesuaikan dengan jenis topik yang disampaikan dalam teks narasi.
4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
Agar pembaca tidak bingung, biasanya penulis cerita akan menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu. Contoh: pertama-tama, lalu, kemudian, selanjutnya, dan akhirnya.
Jenis Teks Narasi
Selain memiliki ciri-ciri, teks narasi juga terbagi dalam beberapa jenis berikut ini:
1. Narasi Informatif (Ekspositoris)
Narasi informatif adalah karangan yang bertujuan menyampaikan sebuah informasi dengan tepat mengenai suatu peristiwa atau kejadian.
2. Narasi Artistik
Karangan narasi artistik adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu kisah atau peristiwa yang bertujuan memberikan pengalaman estetis kepada pembacanya. Ceritanya berupa fiksi atau nonfiksi dengan bahasa figuratif atau kiasan.
3. Narasi Sugestif
Narasi sugestif menceritakan sebuah peristiwa atau kisah dengan maksud terselubung kepada para pembaca atau pendengarnya.
Struktur Teks Narasi
Struktur teks narasi terdiri atas hal berikut.
1. Orientasi
Pada bagian ini, penulis menjabarkan waktu, tempat, tokoh, serta watak dari setiap tokohnya dan apa yang sedang terjadi.
2. Komplikasi
Pada bagian ini, penulis menceritakan kejadian penting, sebab, dan pemicu yang menimbulkan konflik antartokoh yang menimbulkan peristiwa lain sebagai akibat dari konflik sebelumnya, hingga mencapai puncaknya.
3. Resolusi
Pada bagian ini, konflik menurun dan dapat diselesaikan.
4. Reorientasi
Bagian ini merupakan penutup teks yang berisi pesan moral cerita tersebut. Tahap ini tidak wajib dalam sebuah teks narasi.
Langkah-langkah Teks Narasi
Berikut langkah-langkah menulis karangan narasi:
- Cari dan tentukan terlebih dulu tema serta amanat yang ingin disampaikan.
- Tentukan sasaran pembaca.
- Buat rancangan mengenai peristiwa utama dalam bentuk alur sesuai pada skema yang ingin ditampilkan.
- Rangkai urutan peristiwa utama tersebut menjadi beberapa bagian diantaranya pembukaan, perkembangan, dan akhir cerita.
- Buat rincian dan penjelasan mengenai kejadian-kejadian utama secara mendetail untuk dijadikan sebagai pendukung cerita.
- Susun skema tokoh, watak, alur, latar, dan sudut pandang.
- Memahami dan mengerti bagaimana aturan tanda baca setiap kalimat yang ada di dalam cerita.
Nah, itulah penjelasan lengkap terkait fungsi sosial, ciri, unsur, jenis, dan langkah-langkah menulis teks narasi. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/alk)