Pria bernama Kai Daud (45) di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo mengaku demam dan sesak napas usai dipatuk ular king cobra di betisnya. Beruntung Daud bisa selamat dari maut usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Cuman satu gigitan ada darahnya pas digigit. Cuman sedikit darah yang keluar itu," ujar Daud kepada detikcom, Jumat (21/7/2023).
Insiden itu bermula saat Daud menangkap tersebut ular king cobra di Dusun 3 Binidaa, Desa Molanihu, Kecamatan Bongomeme, Gorontalo pada Rabu (19/7) sekitar pukul 13.00 Wita. Daud mengaku sejam setelah digigit dia belum merasakan tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Habis digigit belum ada rasanya itu selama 1 jam masih aman-aman," paparnya.
![]() |
Namun selanjutnya Daud mulai merasakan demam. Dia mengaku berkeringat dan merasa mengantuk.
"Pas di jalan saya pulang ke rumah sudah mulai merasakan berkeringat rasa manganto (ngantuk)," sebut Daud.
Daud mengaku terpaksa dibawa ke puskesmas usai gejala yang dialaminya tidak kunjung pulih. Dia dibantu Kepala Dusun 3 Binidaa, Alink Bahu.
"Pada saat kejadian saya diajak oleh kepala dusun dibawa Puskesmas Tibawa, di sana kami tiba pada pukul 19.30 Wita," paparnya.
Sesampainya di puskesmas, dia dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo. Pasalnya puskesmas tidak punya dokter yang bisa menangani.
"Di sana kepala dusun sempat bertanya sama perawat untuk dirawat ini orang dia gigit ular. Prawat sampaikan di sini tidak ada dokter yang tangani. Perawat langsung arahkan ke Rumah Sakit Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo. Tiba di sana pukul 20.25 Wita," terangnya.
Daud langsung diinfus oleh dokter lantaran sudah sesak napas dan susah minum air. Dia juga merasakan badannya kepanasan.
"Saya sempat diinfus karena saya susah bernapas. Di sana saya merasakan susah minum air dan bicara saja tidak bisa dan panas badan, saya bagulink (baring) terus saya diinfus," tutur Daud.
Setelah mendapatkan perawatan, Daud memutuskan pulang pada Kamis (20/7) pukul 02.00 Wita. Dia sempat diberi obat dan kakinya yang digigit ular cobra diperban.
"Di sana saya dikase (diberikan) obat dan salep dan di perban itu saya punya luka," tambahnya.
Daud mengaku masih merasakan sakit saat tiba di rumah. Namun 4 jam kemudian, tubuhnya berangsur membaik.
"Sampai di rumah tetap begitu reaksi belum ada perubahan. Pas 4 jam saya rasa baik lancar seperti biasa," jelasnya.
"Dari semua ular, nanti ular kobra itu yang saya dapat rasa memang rasa manganto (mengantuk) dan sakit panas," pungkas Daud.
(sar/sar)