Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara Wilayah II Gorontalo mengungkap ular kobra sepanjang 2 meter masuk permukiman warga di Kabupaten Gorontalo berjenis king cobra dari Sulawesi. Dia menyebut ular ini sangat berbisa.
"Kami sudah terima foto dan videonya kalau penglihatan kami ular kobra dari modelnya ada bercak kuning dan putih bercampur hitam kalau tidak salah itu jenis king cobra, ular king cobra itu dari Sulawesi, ular ini sangat berbisa," ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Gorontalo BKSDA Sulut Sjamsuddin Hadju kepada detikcom, Jumat (21/7/2023).
Sjamsuddin mengatakan ular king cobra yang masuk dipermukiman warga itu tersebar di setiap desa di Kabupaten se-Gorontalo. Tidak hanya itu, ular tersebut mencari makan di semak-semak belukar di perkampungan yang berdekatan dengan hutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Gorontalo memang ada di setiap daearah kabupaten tapi hanya beberapa lokasi paling banyak muncul ular itu di perkampungan warga dekat dengan hutan biasanya dia paling suka di semak-semak mencari makanannya," terangnya.
Sjamsuddin menjelaskan BKSDA sebelumnya sempat menanggani ular kobra di Kabupaten Pohuwato. Namun ular itu dilepasliarkan kembali.
"Kami juga lalu sempat tangani ular king cobra itu di Panua Kabupaten Pohuwato tapi kami sudah lepas kembalikan ke tempat asalnya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pria bernama Kai Daud (45) di Gorontalo dipatuk ular kobra sepanjang 2 meter di bagian betis kirinya. Insiden ini mengakibatkan korban dibawa ke rumah sakit.
Peristiwa itu terjadi di Dusun 3 Binidaa, Desa Molanihu, Kecamatan Bongomeme, Gorontalo pada Rabu (19/7) sekitar pukul 13.00 Wita. Kaki korban bengkak usai dipatuk ular berbisa tersebut.
"Dia digigit bagian betis kiri bangka (bengkak) depe (dia punya) betis," ujar Kepala Dusun 3 Binidaa Alink Bahu kepada detikcom,Kamis(20/7).
(hmw/ata)