Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menanggapi permintaan warga terkait pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Papua Barat Daya. Ma'ruf mengatakan pembangunan RSJ di Papua Barat Daya akan menjadi perhatian pemerintah.
"Makanya usulan itu (pembangunan RSJ) penting tentunya yang akan menjadi perhatian, oleh karena itu kita harus bekerja keras dan membangun keutuhan serta bekerja sama dan saling menunjang," kata Ma'ruf di Hotel Aston Sorong, Minggu (16/7/2023).
Awalnya, Ma'ruf Amin menggelar pertemuan tatap muka dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat Papua Barat Daya. Dalam pertemuan tersebut, Pendeta Jeane meminta pemerintah membangun RSJ di Papua Barat Daya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya memang semua daerah apalagi kota atau kabupaten harus punya (RSJ). Terkait masalah kecil atau besar (bangunannya) di satu provinsi paling tidak ada begitu. Tapi sebenarnya bukan harus ada seperti target (rumah sakit besar)," kata Jeane kepada detikcom, Minggu (16/7).
Jeane mengaku sering melihat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di sepanjang jalan di Papua Barat Daya. Bahkan dalam sehari dia pernah melihat 11 ODGJ.
"Setiap pagi dari rumah ke kantor di Kampung Baru itu kira-kira jaraknya 11 Km, saya setiap pagi itu melihat orang gila yang berbeda-berbeda. Saya pernah hitung itu dalam 1 hari bisa 11 orang gila," terangnya.
Menurutnya, ODGJ tersebut masih kategori anak muda. Dia ingin para ODGJ tersebut diperhatikan dan dirawat di RSJ dengan harapan bisa sembuh.
"Saya lihat ODGJ ini kebanyakan anak-anak muda, bayangkan kita punya generasi jadi seperti apa kalau tidak tertangani. Saya merasa kalau itu sudah peringatan dan merupakan masalah yang harus ditangani, tidak mungkin kita menunggu banyak orang gila baru kita urus," katanya.
Dia berharap pemerintah provinsi memprioritaskan pembangunan RSJ. Apalagi Wapres telah memberikan tanggapan agar RSJ di Papua Barat Daya segera dibangun.
"Ini pertemuan yang luar biasa dan tadi Wapres RI juga meminta kepada Gubernur untuk memberi prioritas sehingga saya pikir harus segera. Jangan hanya sebatas wacana saja dan berhenti di pertemuan seperti ini yang tidak ada kelanjutannya," tandasnya.
(hsr/hsr)