Remaja wanita berinisial TR ditemukan terkapar dalam kondisi bugil di toilet bekas rumah jabatan (rujab) wali kota (walkot) Ternate, Maluku Utara (Malut). TR mengaku dipaksa meminum minuman keras (miras) oleh perempuan berinisial NS hingga mabuk.
Dari rekaman video yang dilihat detikcom, TR tampak terbaring lemas di tempat tidur Rumah Sakit Bhayangkara sambil dimintai keterangan oleh seorang anggota Polsek Ternate Selatan. Ucapan TR juga terlihat sedikit ngelantur.
Dalam video berdurasi 39 detik itu, TR mengakui meneguk miras lantaran dipaksa oleh seorang perempuan berinisial NS. Tapi TR mengaku tidak tahu dari mana asal-muasal perempuan NS tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"We ampun om, saya jujur sumpah ni. Kalau macam om mau video saya, mau apa saya, silakan. Yang penting saya jujur, saya bilang om, saya baminum (meneguk miras). Saya dapa paksa (dipaksa) dengan NS," ujar TR dalam video tersebut, Minggu (16/7).
Polisi yang menginterogasi TR sambil merekam video lalu bertanya untuk memastikan, apakah TR meneguk miras bersama teman pria atau tidak.
"Tapi yang jelas tarada (tidak ada) dengan laki-laki? Cuman ngoni (kalian) perempuan semua?" tanya anggota polisi tersebut.
"Tarada (tidak ada bersama laki-laki). Cuman torang (kami) perempuan 4 orang. Habis itu, torang cari perempuan itu (NS) so tara dapat lagi," ucap TR menjawab pertanyaan polisi.
Polisi pun lanjut bertanya ihwal keberadaan TR di toilet bekas rujab Walkot Ternate yang berada di puncak Kelurahan Kalumata, Ternate Selatan itu.
"Terus ngana (Anda) masuk di kamar mandi itu ngana sendiri?," tanya polisi.
"Saya rasa buang air kecil (kencing). Saya bilang NS batamang (temani) saya kah. Ish.. habis itu so tarada orang sama sekali," ucap TR.
Polisi tersebut pun menjelaskan bahwa mereka mendapati TR dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan keadaan bugil. Polisi kemudian meminta bantuan ibu-ibu setempat memberikan sehelai kain untuk menutupi tubuh TR.
"Soalnya torang (kami) dapat ngana (Anda) tara sadar diri. Terus ngana telanjang. Yang jelas tadi torang minta bantu ibu-ibu. Dorang (mereka) pe kain ini dong kasih pe ngana (Anda) ini," ujarnya.
Polisi tersebut pun kembali bertanya untuk memastikan apakah TR baik-baik saja atau mengalami hal-hal lain dari kejadian tersebut.
"Yang penting ngana (Anda) tara apa (diapa-apakan) toh? Mabuk saja toh?," ucap polisi tersebut dan diyakinkan oleh TR bahwa dirinya hanya dipaksa meneguk miras.
"Saya mabuk dan pusing. Gara-gara NS. Torang (kami) so taramau minum (meneguk miras), dia (NS) paksa. Saya bilang ish... saya mau bale di tong pe orang tua (pulang ke orang tua), dia (NS) bilang mari dah, mari dah (ayolah, ayolah). Satu kali sa, satu kali sa (sekali saja, sekali saja-untuk meneguk miras). Saya bilang, tara boleh (tidak boleh)," ujar TR menambahkan.
Polisi pun kembali bertanya, TR meneguk miras berapa banyak? Lalu dijawab TR sebanyak 3 kali tegukan. Polisi lalu kembali bertanya, merek miras yang dikonsumsi? Dan dijawab TR Cap Tikus.
Setelah mendengar keterangan, polisi pun siap mengantarkan TR pulang ke rumahnya di Bastiong Talangame.
"Oke sudah. Nanti selesai dari ini, torang (kami) antar ngana (Anda) di ngana pe keluarga e," ucap polisi tersebut.
Sebelumnya diberitakan, polisi awalnya menerima informasi dari warga setempat bahwa ada seorang anak remaja yang sedang mabuk dalam keadaan tertidur tanpa busana pada Jumat (14/7) pagi.
"Anggota ke sana cek, ternyata benar," ungkap Kapolsek Ternate Selatan, Iptu Suherman kepada detikcom, Sabtu (16/7).
Suherman mengatakan setelah dilakukan pengecekan, polisi kemudian membawa remaja perempuan tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, TR diketahui tidak sadarkan diri usai mengkonsumsi miras.
"Kemudian yang bersangkutan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Kemudian dari dokter menyampaikan bahwa anak ini cuma mabuk," ujarnya.
(ata/hsr)