.webp)
Banjir melanda satu desa di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Sedikitnya 69 rumah warga yang terendam banjir dan 50 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat bencana tersebut.
"Hujan deras mulai jam 09.00 pagi tadi dan sekitar jam 11.00 WIT baru (rumah warga) terendam. Ketinggian air 1 meter," kata Kepala Desa Waitina, Sirajudin Umasangadji kepada detikcom, Jumat (14/7/2023).
Sirajudin mengatakan banjir terjadi di Desa Waitina, Kecamatan Mangoli Timur, Kepulauan Sula sejak pagi tadi. Warga yang terdampak banjir lalu mengungsi ke lingkungan RT 03 dan 04 yang tak terdampak banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat yang terkena banjir kita sementara kasih mengungsi di rumah warga yang aman dari luapan banjir di sekitar lingkungan RT 04 sama RT 03 yang bagian arah jalan tengah," terangnya.
Menurut Surajudin, setiap tahun Desa Waitina selalu terendam banjir. Bahkan banjir terparah terjadi pada 2020 lalu dengan ketinggian air mencapai 2 meter.
"Itu ketinggian air hampir 2 meter di 2020 kemarin. Banjir di Waitina dari (luapan) Sungai Waigafu," bebernya.
Sementara, Kepala BPBD Kepulauan Sula Buhari Buamona mengatakan ada 50 KK yang dievakuasi ke tempat yang aman. Mereka dievakuasi untuk menghindari banjir susulan.
"69 rumah (terendam), 50 KK (dievakuasi). Untuk (korban) anak-anak kami tidak data secara keseluruhan. Hanya di data per KK saja yang sudah kami amankan. Katong antisipasi dini (banjir susulan)," katanya.
(hsr/hsr)
